Agustusan di SD Mumtaz dimeriahkan drama spontanitas. Liputan Farah Aulia Zamzami, kontributor PWMU.CO dari Kota Udang, Sidoarjo.
PWMU.CO – Ribuan siswa SD Muhammadiyah 2 Taman (Mumtaz) mengenakan kostum yang bagus dan unik. Bermacam-macam warna dan model dipakai para siswa dalam pawai memperingati HUT RI Ke-77. Kegiatan dilaksanakan pada Kamis (18/8/22).
Dilepas langsung Kepala SD Mumtaz Fatchul Mubarok SThI MPd. Dia pun ikut memeriahkan acara, dengan mengenakan kostum ala pejuang kemerdekaan lengkap dengan songkok, rias wajah, serta bendera yang diikat dengan tongkat bambu.
Acara dimulai dengan menyiapkan barisan siswa tiap kelas oleh bapak ibu guru. Setelah semua sudah siap, barisan pawai berangkat dengan dipimpin barisan siswa peserta gerak jalan, yang mewakili SD Mumtaz. Siswa kelas 1-3 berkumpul di halaman Gedung 2, sedangkan siswa kelas 4-6 berkumpul di halaman Gedung 1.
Rute yang dilewati para siswa yaitu diawali oleh siswa kelas 4-6 dari Gedung 1 menuju ke gedung 2 kemudian kembali lagi ke Gedung 1. Sedangkan rute siswa kelas 1-3 adalah dari Gedung 2 menuju ke Gedung 1.
Titik finish pawai adalah Gedung 1. Sesampainya siswa kelas 4-6 di Gedung 2, siswa kelas 4-6 berhenti untuk mempersilakan siswa kelas 1-3 berangkat mendahului agar berada di barisan paling depan.
Selama perjalanan pawai, para siswa tidak henti-hentinya bersorak gembira. Ada yang menyanyikan yel-yel kelasnya, menyanyikan lagu yang disukainya, mengobrol dengan temannya, dan berbagai aktivitas lain yang membuat para siswa sangat senang dalam perjalanan pawai.
Dengan berbaris bergandengan tangan antara siswa satu dengan lainnya, barisan siswa SD Mumtaz mengular sangat panjang sehingga menarik atensi warga sekitar. Banyak warga sekitar, terutama yang menjadi rute perjalanan para siswa, keluar rumah untuk melihat keseruan para siswa mengenakan berbagai kostum saat pawai.
Drama Spontanitas
Garis finish berada di halaman Gedung 1. Siswa kelas 1-2 diarahkan menuju ke aula untuk pengumuman pemenang lomba Agustusan, yang telah dilaksanakan semua siswa pada Senin-Selasa (15-16/8/22). Sedangkan siswa kelas 3-6 diarahkan ke lapangan juga untuk pengumuman pemenang lomba yang sama.
Keseruan terjadi di halaman yang diisi siswa kelas 4-6, di mana seluruh siswa menari bersama kepala sekolah dan bapak ibu guru, dengan diiringi beberapa lagu yang tengah viral di masyarakat. Semua siswa menari bersama bapak ibu guru lainnya.
Setelah semua pemenang lomba diumumkan, ada drama spontanitas oleh beberapa bapak ibu guru dan karyawan yang berjudul “Pembebasan Pasukan Gerilya”. Dengan properti dan riasan yang mendukung, para siswa sangat antusias menonton drama singkat tersebut. Seperti saat diceritakan terjadi ledakan, panitia menyediakan properti yang aman untuk suara ledakan tersebut.
Setelah pemenang lomba agustusan diumumkan, drama spontanitas telah usai, maka berakhirlah rangkaian acara pawai Agustusan. Pawai yang telah lama tidak terlaksana karena adanya pandemi beberapa tahun belakangan ini, mungkin membuat para siswa bersedih.
Akan tetapi, setelah mulai mereda atau melandai, semangat siswa dalam berkreativitas telah ditunjukkan sepenuhnya dalam acara pawai Agustusan kali ini. (*)
Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.