Formasi 52 dan 27
Ustadzah pengabdian dari Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Putri 1 itu, juga mengungkapkan formasi sejumlah 52 siswa itu juga hasil dari seleksi seluruh santri putri dari kelas I-IV MBS Trenggalek.
“Waktu itu, sebelum mendapatkan formasi 25 tari nusantara anak dan 27 senam kreasi, kita adakan seleksi. Seleksi diadakan hari Jumat setelah sholat Jumat. Dengan panas-panasan anak-anak semangat untuk mengikuti seleksi,” jelasnya.
“Mereka dari kelas satu sampai empat saya minta berbaris di lapangan. Saya mencontohkan di depan dan dibantu ustazah-ustazah yang lain untuk memperhatikan gerakan anak-anak yang mungkin memang berpotensi bisa menari ataupun senam kreasi,” lanjutnya.
Ustadzah Zita, sapaannya juga bercerita tentang perjuangan saat melatih santri menari. Memang susah mengajarkan 52 anak untuk menari. Selain itu, memikirkan lagu dan tarian yang gerakannya juga harus sesuai dengan syariat yang diajarkan.
“Awalnya anak-anak memang sulit. Latihannya anak-anak dari bulan Juli. Dengan keseriusan mereka, ketlatenan, rasa pantang menyerah dan paksaan dari saya, lama kelamaan anak-anak mulai bisa mengikuti,” tuturnya.
Apa lagi kelas I, sambungnya, yang masih belum tau apa-apa, saya harus dengan ekstrasabar mencontohkan gerakan demi gerakan.
“Namun, semua itu terbayarkan setelah mereka tampil dalam apel tahunan kemarin, mereka tampil istimewa di depan para pimpinan,” tandasnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni