Berwudhu sebelum Belajar
Yang kedua, berwudhu sebelum belajar. “Para santri, saya ulangi berkali-kali, kalian harus wudhu, mau sekolah wudhu, mau belajar wudhu meskipun itu tidak wajib,” tuturnya.
Kemudian, lanjutnya, yang ketiga dan keempat yaitu: shalat dua rakaat kemudian melanjutkan dan memperbanyak shalawat Nabi.
“Yang namanya shalawat itu punyanya orang Islam. Dan ternyata, shalawat ini manjur banget. Maka nanti ya Nak, kalau mau ujian di samping kalian belajar, baca shalawat sak okeh-okehe (sebanyak-banyaknya). Insyaallah lulus. Dan ilmu ini, saya dapatkan dari orang Mesir saat kuliah dulu,” tuturnya kepada santri.
Dia melanjutkan, keberhasilan orang hebat itu antara lain menjaga pandangan, menegakkan shalat, membaca al-Qur’an, memakan makanan yang halal.
“Alhamdulillah ya Pak, MBS ini kampus putra dan putri sudah dipisah. Jaraknya sekitar lima kilometer,” jelasnya.
Kehalalan yang kita makan itu juga penting, lanjutnya. Allah SWT berfirman dalam al-Baqarah ayat 173.
إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ ٱلْمَيْتَةَ وَٱلدَّمَ وَلَحْمَ ٱلْخِنزِيرِ وَمَآ أُهِلَّ بِهِۦ لِغَيْرِ ٱللَّهِ ۖ فَمَنِ ٱضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَلَآ إِثْمَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
“Bapak Ibu harus hati-hati, juga perihal menyembelih. Kalau saya di warung, kalau ada menu ikan, saya akan lebih memilih ikan dari pada ayam,” jelasnya.
Baca sambungan di halaman 3: Enam Perkara