Enam Perkara
Selanjutnya, beliau menyampaikan tentang ilmu tidak akan diperoleh kecuali dengan enam perkara. Dalam hadits disebutkan:
أَخِي لَنْ تَنَالَ العِلْمَ إِلاَّ بِسِتَّةٍ سَأُنْبِيْكَ عَنْ تَفْصِيْلِهَا بِبَيَانٍ: ذَكَاءٌ وَحِرْصٌ وَاجْتِهَادٌ وَدِرْهَمٌ وَصُحْبَةُ أُسْتَاذٍ وَطُوْلُ زَمَانٍ
Artinya : Wahai saudaraku, ilmu tidak akan diperoleh kecuali dengan enam perkara yang akan saya beritahukan perinciannya: (1) kecerdasan, (2) semangat, (3) sungguh-sungguh, (4) bekal (biaya), (5)bersahabat (belajar) dengan ustadz, (6) membutuhkan waktu yang lama.
Yang terakhir, Ustadz Heru memberikan dua pesan kepada para wali santri.
“Para wali santri tidak hanya sekadar menyerahkan anaknya ke MBS. Pesan saya, pertama doakan. Doakan pondoknya, doakan anaknya, dan doakan siapapun yang berkaitan dengan pondok ini. Insyaallah jika Panjenengan (Anda) mendoakan, insyallah Panjenengan juga akan mendapatkan doa Panjenengan,” tuturnya.
“Kata Rasulullah, kalau seseorang itu mendoakan dan orang yang didoakan itu tidak tahu, maka malaikat akan mengamini, amin. Dan engkau akan mendapatkan doamu,” lanjutnya.
Pesan yang kedua, yaitu para wali santri dimohon untuk mencarikan rezeki yang halal untuk anak-anaknya.
“Ini pesan kiai kami, kepada Bapak Ibu yang PNS. Pak Bu, mohon yang dikirim gaji pokok saja. Tambah-tambahnya untuk Bapak Ibu saja,” candanya.
“Supaya Bapak Ibu guru yang ada di pesantren ini, tidak kesulitan untuk mendidik anak-anak Njenengan,” imbuhnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni