Hukum Percaya Ramalan Zodiak; Oleh Ustadzah Ain Nurwindasari.
PWMU.CO – Ramalan Zodiak menjadi salah satu fenomena yang terus berkembang di tengah masyarakat sejak manusia berada di zaman kuno.
Zodiak merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa Yunani: zōidiakòs kýklos yang berarti lingkaran hewan atau dari bahasa Arab: منطقة البروج, mintaqat alburuj adalah sebuah sabuk khayal di langit dengan lebar 18° yang berpusat pada lingkaran ekliptika.
Tetapi istilah ini dapat pula merujuk pada rasi-rasi bintang yang dilewati oleh sabuk tersebut, yang sekarang berjumlah 13 (Aries, Taurus, Gemini, Kanser, Leo, Virgo, Libra, Skorpio, Sagitarius, Kaprikornus, Aquarius, Pises, dan Ofiukus).
Adapun astrologi adalah ilmu yang menghubungkan antara gerakan benda-benda tata surya (planet, bulan, dan matahari) dengan karakter dan nasib manusia. Ramalan astrologi didasarkan pada kedudukan benda-benda tata surya di dalam zodiak. (https://id.wikipedia.org/wiki/Zodiak)
Di dalam Islam, ramalan yang merupakan prediksi kejadian yang belum tentu terjadi masuk dalam kategori hal ghaib.
Dan sebagai orang yang berakal kita tentu memahami bahwa tidak ada hubungannya pergerakan benda langit dengan nasib manusia.
Seorang Muslim yang yakin adanya takdir Allah (qadha’ dan qadar) tentu tidak akan mudah mempercayai hal-hal ghaib, kecuali yang telah diberitakan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Karena ilmu ghaib hanya menjadi hak Allah sebagaimana disebutkan dalam ayat:
قُلْ لَا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ
“Katakanlah: “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah” (an-Naml: 65).
وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ
” Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri” (al-An’am: 59).
Baca sambungan di halaman 2: Ilmu Sirik