Tidak Menggunakan EO
Ditemui di tempat lain, Kepala SD Muhasa, Syaiful Husna SAg menyampaikan kebanggaan atas pencapaian sekolahnya. “Alhamdulillah, sesuai komitmen kami, memberikan yang terbaik. Ini adalah pencapaian yang luar biasa,” ucapnya.
Syaiful menyebut kesuksesan itu dicapai atas dukungan luar biasa dari banyak pihak. Gurudan karyawan yang dengan rela hati lembur sampai malam, anak-anak yang luar biasa semangat dari sejak latihan hingga penampilan, seluruh orang tua murid, serta pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Dia juga menambahkan bahwa kegiatan ini tidak menggunakan event organizer (EO). Sehingga diperlukan kerja keras tim. “Kita memang tidak menggunakan EO. Kita memaksimalkan kekayaan sumber daya yang kita miliki,” Ucap Syaiful.
“Alhamdulillah ada yang mampu koreografi, aransemen musik, nyinden, membuat ornamen, memiliki sound system terbaik nomor 1 di Ngawi, dan sumber daya lain yang masih banyak lagi,” tambahnya.
Ucapan Mengalir
Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngawi, Supeno SPd MM menyampaikan terima kasihnya kepada SD Muhasa yang telah berprestasi dan sekaligus mewakili lembaga pendidikan Muhammadiyah di Ngawi.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Muhasa tidak hanya karena prestasinya, namun juga telah berhasil mewakili lembaga pendidikan Muhammadiyah Ngawi,” ucapnya.
Kang Peno begitu sapaan akrab Supeno menceritakan dengan bangga. “Saya mendapat banyak WA dari masyarakat dan teman-teman dewan yang isinya ucapan selamat atas penampilan luar biasa dari Muhasa,“ ungkap salah satu anggota DPRD Kabupaten Ngawi itu.
Sedangkan Anis Yuliarso menyampaikan dua hal yang menurutnya sempurna. “Ajang Ngawi Night Carnival sangat prestisius dan tampilan Muhasa luar biasa!” ucapnya bangga.
Anis, panggilan Wakil Ketua PDM Ngawi, ini juga menyoroti kesalahan panitia daerah yang menuliskan nama SDN Muhammadiyah 1 Ngawi yang seharusnya SD Muhammadiyah 1 Ngawi.
“Ketika ada kesalahan kecil panitia, disitu titik tumpu Muhasa untuk melejit lebih tinggi,” ungkapnya. Dia tidak menyoalkan kesalahan penulisan itu namun menurutnya justru menjadi titik keunikan. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni