PWMU.CO– Warga Kauman Yogyakarta, keluarga Haifani Hilal, mengirim kain batik kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan SE MPP PhD.
Kain batik tulis pola ceplok goda itu hasil karya keluarga Haifani Hilal dari Kampung Kauman, Kemantren Gondomanan, Kota Yogyakarta.
Nur Aisyah Haifani Hilal ST yang mengantarkan batik itu sebagai utusan ibunya, Hj Istinaroh. Nur Aisyah diterima Anies Baswedan di rumahnya Padepokan Lebak Bulus Jakarta, Selasa (23/8/2022).
Batik itu berwarna dasar hitam. Ada hiasan sulur bunga warna coklat dan daun warna merah sagon. Juga ada burung garuda membentangkan kedua sayapnya warna merah sagon.
”Kami berharap Pak Anies bisa menjadi orang tertinggi di negeri ini,” ungkap Nur Aisyah menjelaskan maksud hadiah batik dengan motif ceplok goda itu.
Dia menjelaskan, makna batik itu adalah pangeran yang gagah perkasa. Bisa terbang tinggi untuk mencapai cita-cita.
”Kalau Pak Anies pakai batik itu, namanya menyiapkan masa depan. Bisa dikatakan siap sebagai calon presiden,” kelakar Nur Aisyah.
Nur Aisyah menerangkan, batik itu dikerjakan oleh tangan-tangan terampil dari Kauman. Menggunakan bahan dasar sutera yang ditenun sehingga membentuk pola geometris pada dasar kain. Proses membatiknya memakan waktu dua bulan untuk pengerjaannya.
Sejak dahulu warga Kauman Yogyakarta dikenal sebagai pusat produksi dan perdagangan batik. Para pedagang batik tumbuh subur di kota budaya ini. Banyak sekali para perajin batik yang berhasil menjadi saudagar sukses sejak dulu. Seperti KH Ahmad Dahlan yang tinggal di Kauman juga.
Nur Aisyah menceritakan pertemuannya dengan Anies Baswedan yang suka mengenakan baju batik. ”Pak Anies bercerita mengenang masa kecilnya di Yogyakarta. Termasuk kenangannya saat diajak kakeknya, AR Baswedan, shalat di Masjid Gedhe Kauman,” katanya.
Ketika kecil, Anies tinggal di Dagen, Taman Yuwono. Waktu Jumatan, Anies sering dibawa oleh kakeknya untukshalat Jumat di Masjid Gedhe Kauman.
Kerap diajak berjalan kaki dari Malioboro hingga Kantor Pos Besar, Titik Nol Kilometer Yogyakarta. Kemudian diajak berjalan kaki hingga Masjid Gedhe Kauman oleh sang kakek untuk menunaikan shalat.
Di Masjid Gedhe Kauman, Anies bertemu dengan sahabat-sahabat kakek dan ayahnya, yaitu Abdul Rauf. Abdul Rauf berasal dari Aceh dan saat bertemu dengan Anies memberikan kopiah dari Aceh.
Penulis Affan Safani Adham Editor Sugeng Purwanto