Sujud syukur spontanitas siswa SD Mumtaz, ini rahasianya; Liputan Eli Mahmudah, kontributor PWMU.CO dari Kota Udang, Sidoarjo.
PWMU.CO – Lantunan ayat suci al-Quran terdengar setiap pagi menyambut hadirnya guru, karyawan, dan para siswa SD Muhammadiyah 1-2 Taman (Mumtaz), Sidoarjo. Beberapa guru berjajar di depan gerbang sekolah, menyambut dengan ucapan salam sambil berjabat tangan.
Menunggu bel masuk berbunyi, beberapa siswa-siswi tampak duduk di bangku sudut halaman sekolah ataupun yang sedang berlarian, mereka menirukan lafal al-Quran yang terdengar melalui mikrofon. Pembiasaan murattal qiraatul quran adalah salah satu program sebagai wujud mencintai al-Quran.
Pukul 07.00 semua guru dan siswa melaksanakan shalat Dhuha dan dilanjutkan membaca doa sebelum belajar. Program tersebut sebagai perwujudan pelajar Indonesia yaitu pelajar sepanjang hayat, yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai utama Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
Tepuk tangan para siswa SD Mumtaz memenuhi halaman sekolah. Binar kegembiraan memancar di wajah mereka, setelah sekian lama tidak merasakan kehebohan lomba Agustusan karena pandemi. Dua tahun lalu, HUT RI hanya dirayakan dengan lomba-lomba secara daring.
Tahun ini SD Mumtaz menggelar berbagai lomba memeriahkan HUT RI ke-77, yaitu lomba moving water, pindah holahop, balap karung, tarik tambang, bakiak beregu, dan kelereng sendok. Semua lomba dilaksanakan selama dua hari, Senin-Selasa (15-16/8/22).
Semua lomba untuk para siswa kelas 1-6. Sebanyak 1200 siswa tumpah ruah di halaman II gedung SD Mumtaz yang terletak di Jalan Raya Bebekan 269 dan di Jalan Husain Idris 14 Bebekan, Taman. Sebelum memulai perlombaan, semua siswa membaca doa, tanpa disuruh.
Islamic Value Implementation
Rachmawati SPdI selaku Kepala Urusan Bidang Al Islam mengatakan, pembiasaan itu sudah membudaya di sekolah ini, bahwa untuk melakukan sesuatu selain ikhtiar adalah bertawakal dengan cara berdoa kepada Allah SWT.
Dia juga menambahkan, program pembiasaan ibadah dan akhlakul karimah seperti sambut salam, murattal qiraatul quran merupakan wujud Islamic Value Implementation, dari visi SD Mumtaz, Islami Bertalenta dan Berprestasi.
“Kami berupaya untuk melaksanakan dengan istikamah, sehingga akan menjadi budaya yang baik untuk seluruh warga sekolah,” ujarnya. Menurutnya, meski beberapa hari diisi dengan perlombaan, pembiasaan ibadah dan akhlakul karimah tetap dilaksanakan.
Kepala SD Mumtaz Fatchul Mubarok SThI MPd, memberikan apresiasi dan acungan jempol kepada Moh Keynan Athar Satriaji kelas 3E, yang dengan spontanitas melakukan sujud syukur usai memenangkan lomba balap karung beregu, “Masyaallah, anak shalih yang tanpa disuruh sudah bisa melakukan tugas, sebagai seorang mukmin ketika mendapatkan nikmat dari Allah SWT,” ungkapnya.
Rahasia Sujud Syukur
Keynan Atharr lalu mengungkapkan alasan mengapa dirinya secara spontanitas melakukan sujud syukur, setelah tahu dirinya dan tim sebagai pemenang. “Kata guru Ismuba saya, kita harus selalu melibatkan Allah SWT dalam semua urusan kita. Jadi kita menang itu juga karena Allah SWT, di samping karena usaha kita. Sudah seharusnya kita berterima kasih kepada Allah SWT,” tuturnya.
Pemandangan yang sama terlihat ketika wasit membacakan juara I lomba balap karung kelas 1-2, sontak ucapan hamdalah dan teriakan takbir keluar dari mulut kecil mereka. Kemudian tanpa dikomando mereka melakukan sujud bersama gurunya.
Menurut wali kelas 1 SD Mumtaz Mahfudhotin Inayah SPd mengungkapkan, motivasi para siswa yang secara spontanitas melakukan sujud syukur bersama.
Menurutnya, setiap hari di awal pembelajaran, para guru SD Mumtaz selalu menyampaikan satu nilai moral yang disebut sebagai akhlakul karimah kepada semua siswa. “Termasuk salah satunya adalah kewajiban harus selalu bersyukur terhadap semua nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita,” jelasnya.
Hal senada diungkapkan Aprillia Putri Pradinar SPd, wali kelas 2 SD Mumtaz. Dia mengatakan, tidak kali ini saja sujud syukur dilakukan bersama siswanya. Pembiasaan itu sudah sering mereka lakukan sebagai wujud ungkapan terima kasih seorang hamba kepada Sang Khalik. (*)
Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.