Marketing
Setelah branding sekolahnya kuat, langkah berikutnya melakukan gerakan marketing. Lakukan pencitraan sekolah secara positif dan edukatif. Sampaikan keunggulan, kehebatan, kemajuan dan kelebihan sekolah kepada masyarakat. Prestasi-prestasi siswa, guru dan sekolah diekspos seluas-luasnya kepada orang tua, masyarakat, industri, perguruan tinggi dan pemerintah.
Setiap sudut kebaikan yang ada di sekolah sampaikan secara terus menerus kepada publik. Jangan malu dan jangan takut untuk memasarkan sekolah. Kalau kita takut memasarkan sekolah berarti kita takut membesarkan sekolah dan takut pula mensukseskan sekolah. Kalau bukan kita, kepala sekolah dan guru Muhammadiyah, siapa lagi yang mau memasarkan sekolah Muhamamadiyah?
Dalam hal marketing kita bisa belajar kepada SMP Muhammadiyah 2 Cilacap (Mudacil) Jawa Tengah, sang Kepala Sekolah Ustadz Bambang selalu mengekspose kegiatan, karya siswa, keungggulan sekolah-nya di kanal Youtube, Tiktok, Instagram, Telegram, stasiun televis lokal dan nasional serta di berbagai media cetak.
Demikian pula Ustadz Aris Nasution, Kepala MTs Aisyiah Nganjuk Jawa Timur selalu tampil prima dan trendy dalam memasarkan sekolahnya melalui tulisan-tulisan yang segar, inspiratif dan sarat prestatif.
Banyak sekolah Muhammadiyah yang besar tapi tidak mau promosi, akhirnya menjadi sekolah kecil dan sekolah yang tidak dikenal di media sosial. Sebaliknya ada sekolah Muhammadiyah yang kecil tapi kepala sekolah dan gurunya cerdik pandai dalam berpromosi, akhirnya sekolah yang kecil ini menjadi sekolah Muhammadiyah yang besar dan dikenal di jagad raya media sosial. Setiap PPDB digelar, setiap itu pula siswa yang mendaftar selalu melimpah. Pada akhirnya sekolah yang besar menjadi kecil dan sekolah Muhammadiyah yang kecil menjadi besar.
Membesarkan sekolah Muhammadiyah sesungguhnya tidak sulit, dan tidak berat-berat amat, tinggal kembali pada diri kita sendiri “mau atau tidak”. Kalau mau segera lakukan perubahan, segera berbuat dan segera bergerak. Jangan menunggu bulan depan dan tahun depan, tapi mulai hari ini, saat ini dan detik ini. Bukankah Nabi Muhammad SAW mengajarkan kita, bila sudah bertekad, lakukan, kerjakan dan berpasrah-lah kepada Allah SWT. Insyaa Allah sukses. Amin. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni