Dakwah di Komunitas Khusus Jangan Berharap Pulang Diamplopi; Liputan Ain Nurwindasari, Kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Berdakwah di komunitas dunia nyata—maksudnya di komunitas khusus—menjadi tantangan tersendiri bagi tim Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.
Hal ini disampaikan oleh Ketua LDK PWM Jawa Timur, Muchamad Arifin MAg dalam kegiatan Bimbingan Teknis Dai Komunitas di Hotel Horison, Gresik, Sabtu (27/08/2022).
“Dunia nyata itu misalnya kita dakwah di komunitas bonek, supporter sepakbola. Itu susah, mengajak shalat dulu itu susah, tapi kita coba,” ungkapnya.
Arifin pun memaparkan di beberapa daerah telah ada kegiatan dakwah komunitas.
“Dakwah di komunitas anak punk, di Tuban. Dakwah di komunitas para pengumpul rongsokan. Ada juga ibu-ibu Aisyiyah di komunitas tahanan anak,” paparnya.
Ia mengungkapkan ada modal yang cukup besar untuk berdakwah di komunitas.
“Bagaimana bisa mengumpulkan anak-anak punk? Apakah hanya dengan undangan? Nah itu harus membawa sesuatu. Dikasih makan, sarung, baju koko. Jadi kita butuh modal yang cukup,” terangnya.
Arifin mengingatkan dai komunitas harus memiliki keikhlasan yang tinggi dan tidak berharap mendapatkan materi dari aktivitas dakwahnya.
“Jangan berharap dakwah di komunitas pulang diamplopi. Jangan mengharap sesuatu,” tegasnya.
Dicium Waria
Demikian juga ketika melakukan dakwah komunitas harus menyesuaikan.
“Kalau sudah turun ya pakaian dinas sesuai teman-teman,” terangnya.
Arifin menceritakan ketika melakukan dakwah di komunitas makam.
“Dakwah di komunitas makam, di Surabaya makam yang bagus itu dibuat tempat tinggal, melangsungkan hidup di situ, jualan di situ, Maka materi dakwahnya kita ajak hidup bersih, manfaat wudhu, baru kita beri sesuatu,” paparnya.
Berbeda dengan pengalaman dakwah di komunitas waria, ia memaparkan. “Dakwah di komunitas waria, pengalaman luar biasa, pernah begitu selesai ceramah, itu minta foto bersama, begitu selesai foto, saya dicium,” terangnya diikuti tawa seluruh peserta.
Arifin juga mengisahkan bagaimana berdakwah kepada anak jalanan. “Ada rumah singgah,” tuturnya.
Selain itu, ia menjelaskan bahwa LDK PWM Jawa Timur juga terjun langsung ke sekolah-sekolah dalam penanggulangan narkoba.
“Di Surabaya kalau tahun ajaran baru, ada tes narkoba untuk siswa-siswanya, itu LDK yang bantu. Jadi kita berdakwah di semua bidang,” terangnya.
Baca sambungan di halaman 2: Jangan Takut Ujian