Lahan Dakwah di Arus Lalu Lintas Padat Jagat Maya; Liputan Ain Nurwindasari, kontributor PWMU.CO Gresik. Editor Mohammad Nurfatoni.
PWMU.CO – Bagaimana seharusnya berdakwah di komunitas khusus dikupas oleh Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Muhammad Arifin MAg.
Dia menyampaikan dalam kegiatan Bimbingan Teknis Dai Kominitas di Hotel Horison, Gresik, Sabtu (27/08/2022).
Peraih penghargaan sebagai instruktur terbaik Badan Narkotika Nasional (BNN) ini memaparkan bagaimana dakwah komunitas di era digital.
“Bicara model itu tidak lepas dari modal. Artinya kalau kita nggak punya modal, jangan coba-coba model-model, maka akan modol-modol,” selorohnya.
Ia melanjutkan, “Ibu-ibu yang pengen model, apakah peralatan, dan lain-lain. Nggak punya modal? Ya cari, mbuh modal pinjam, modal nggak punya malu,” kelakarnya.
Arifin menegaskan menjadi dai memang butuh modal.
“Sebelum terjun ke dunia dakwah, perlu modal, apalagi sebagai dai, harus punya modal ganda. Maka pengurus-pengurus ini harus punya modal. Kalau kita terjun ke PSK, anak jalanan, itu mental harus cukup,” ungkapnya.
Hal ini karena menurutnya, dakwah merupakan sebuah tugas membawa misi dari Allah. Ia kemudian menukil an-Nahl 125:
اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.
“Nah itu adalah misi yang kita bawa,” tegasnya.
Arifin menjelaskan bahwa LDK memiliki sasaran khusus yaitu komunitas.
“Nanti akan diarahkan komunitas kita di dunia maya dan nyata. Apakah ke komunitas maya atau nyata. Kenapa dunia maya? Karena arus lalu lintas maya itu lebih banyak dan padat,” paparnya.
Ia mencontohkan sangat banyak aplikasi yang bermunculan.
“Kalau aplikasi yang negatif tidak diimbangi dengan dakwah, padahal gadget itu sudah menjadi segala-galanya,”terangnya.
Oleh karena itu dalam kegiatan ini panitia LDK memberikan penugasan membuat flyer.
“Minimal PR-nya adalah bisa buat flyer,” jelasnya.
Baca sambungan di halaman 2: Tak Cukup Koleksi Kitab