Tradisi Calonkan Ketua PWM
Sejurus kemudian Tamhid menimpali. “Tidak cukup Panjenengan siap saja. Tetapi harus menyampaikan kepada yang lainnya,” tegas Tamhid.
Nur Cholis Huda menambahkan ada tradisi di Muhammadiyah Jatim, setelah menjadi ketua PWM maka mesti jadi orang pusat. Mulai Prof Fasich, kecuali Prof Thohir Luth yang tidak bersedia, kemudian Prof Syafiq A Mughni.
“Jadi habis dari PWM Jatim, ini tradisi yang dilanjutkan. Setelah Prof Thohir Luth tidak bersedia, maka dilompati dengan mengusulkan Pak Saad. Dan menurut pandangan kita, ulama di PP Muhammadiyah setelah wafatnya Prof Yunahar Ilyas terjadi kekosongan,” terangnya.
“Tentu saja selain tiga calon dari PWM Jatim itu, maka akan kita pilih yang kelihatan sudah bekerja. Biasanya banyak PWM lainnya yang ingin bergabung dengan Jatim karena pesertanya besar. Selain Jatim, yang juga pesertanya besar adalah Jateng,” imbuhnya.
Frasa ‘yang sudah kelihatan sudah bekerja’ yang dimaksud Tamhid adalah yaitu Prof Haedar Nashir dan Prof Abdul Mu’ti. Keduanya saat ini menjabat Ketua Umum dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah.
Di bagian akhir Tamhid menjelaskan nanti menjelang berangkat muktamar akan dibagikan seragamnya. “Mau nggih Bapak Ibu sekalian?” tanya Tamhid sambil tersenyum.
“Mau…,” jawab peserta musypimwil sambil menggemakan tepuk tangan, seperti dilaporkan kontributor PWMU.CO.
“Kita kumpulkan lagi semua anggota muktamar dan nanti bocorannya akan kita sampaikan,” ungkap Tamhid kembali disambut tepuk tangan dan gerrr peserta. (*)