Rencana Mundur dari Bursa PWM, Nur Cholis Huda Digandoli PDM Gresik; Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Sayyidah Nuriyah. Editor Mohammad Nurfatoni
PWMU.CO – Acara penutupan Bimbingan Teknis Dai Komunitas Regional V di Hotel Horison Gresik yang berlangsung dua hari sejak Sabtu (27/8/22) hingga Ahad (28/8/22) siang menjadi semakin heboh.
Saat itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik Drs Muhammad In’am MPdI meminta naik ke panggung untuk menyampaikan sesuatu, tepat sebelum Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Drs Nur Cholis Huda MSi menyampaikan sambutan penutup.
Salah satu peserta berceletuk, “Ketoke sangu iki (tampaknya mau memberi uang saku).” Gerrr peserta lain spontan terdengar.
Usai menyampaikan salam sekaligus memohon maaf, In’am–sapaannya–menyatakan, “Saya tadi lupa. Kemarin kami mengikuti Musyawarah Pimpinan Wilayah (Musypimwil) di Kertomenanggal (Kantor PWM Jatim).”
Dengan serius dia melanjutkan, “Satu hal yang sangat mengejutkan bagi kami—insyaallah juga dari seluruh Pimpinan Daerah Muhammadiyah yang ada di Jawa Timur—disampaikan oleh Prof Achmad Jainuri, pada periode berikutnya, akan ada enam anggota PWM yang undur diri.” Ruangan yang tadinya riuh langsung senyap.
“Kemudian beliau menyampaikan, yang pertama Prof Thohir Luth, Prof (Achmad) Jainuri, lantas Prof Zainuddin Maliki karena beliau sudah diwakafkan untuk dunia politik. Ini karena pensiun secara permanen almarhum Ustadz Nadjib Hamid, Pak (Muhamamd) Najikh. Terus yang keenam Pak Nur Cholis (Huda),” terangnya.
Butuh Pengingat bagi yang Muda
Dia lantas berpikir, jika para tetua itu mengundurkan diri, siapa nanti yang menjadi pengingat yang muda-muda. “Karena itu, kepada Njenengan Pak Nur Cholis, kami memohon untuk tidak mundur dulu,” ucapnya. Tepuk tangan dan teriakan sepakat peserta langsung memenuhi ruang itu.
Tepukan tangan dan teriakan peserta semakin keras saat In’am kembali memohon, “Insyaallah ini mewakili Pimpinan Daerah yang lain. Kami mohon untuk tidak mundur dulu supaya nanti bisa mendampingi LDK ini. Sepakat nggih?”
“Tadi sudah memberi pencerahan kepada kita. Kalimat-kalimat, bahasa-bahasa yang beliau sampaikan itu belum ada yang menandingi karena itu sentilan-sentilan, lewat tampilan-tampilan yang telah beliau sampaikan itu sangat diperlukan oleh kita semua,” imbuhnya.
Karena itu, lanjutnya, dia kembali memohon dengan hormat agar tidak mundur dulu. “Temenan Pak Nur niki (ini sungguh-sungguh),” ungkapnya bersambut gerrr peserta.
Menutup sambutan tambahannya siang itu, In’am juga memohon peserta untuk menyampaikan salam kepada pimpinan-pimpinan daerah yang mengutus mereka hadir di sana. (*)