Penjahit Bendera Merah Putih
Kemudian untuk bendera Indonesia merah putih, ternyata merupakan usulan dari seorang ulama lain yang berasal dari Palu, Sulawesi Tengah yakni Habib Idrus Salim Al Jufri, pendiri Al-Khairaat.
“Beliau mengusulkan kepada Bung Karno agar bendera Indonesia berwarna merah putih, yang dijahit oleh seorang tokoh Aisyiyah, putri Ustadz Hassandin dari unsur Muhammadiyah Bengkulu, yaitu Ibu Fatmawati yang menjadi istri Bung Karno.
Ternyata masih ada lagi, yakni lambang negara Indonesia burung garuda, yang mengusulkannya adalah seorang sultan dari Pontianak bernama Sultan Hamid II atau yang memiliki nama asli Syarif Abdul Hamid Alkadrie. “Beliau ditunjuk pemerintah untuk memimpin tim pembuatan lambang negara Indonesia,” kata Din.
Din mengatakan, peran dan jasa ulama sungguh luar biasa. Begitu pula saat kemerdekaan, walaupun sudah disepakati apa yang menjadi dasar negara Indonesia yang bernama piagam Jakarta, disepakati oleh tim 9, ada Bung karno, Bung Hatta, tokoh kristiani di dalamnya, selain tokoh Muhammadiyah Prof Kahar Muzakir, tokoh NU KH Wahid Hasyim, sudah disepakati piagam Jakarta menjadi dasar Indonesia, namun sila pertamanya berbunyi ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya.
“Ada keberatan ketika sidang PPKI untuk membentuk undang-undang dasar negara. Kalau hal ini tetap dijalankan, ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya, kami tidak jadi bergabung dengan Indonesia, kata-kata tokoh kristiani dari Indonesia bagian timur,” cerita Prof Din Syamsuddin.
Baca sambungan di halaman 3: Jas HIjau