Ketua PWPM Jatim Ajak Teguhkan Kembali Khittah Perjuangan Organisasi Pemuda, liputan kontributor PWMU.CO Hasan Al Bana
PWMU.CO – Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Timur KH Dicky Syadqomullah SHI MHES mengajak kader di Kota Malang untuk meneguhkan kembali khittah perjuangan organisasi Pemuda Muhammadiyah, Sabtu (27/8/22).
Dia menyerukan hal tersebut saat menghadiri Baitul Arqam Dasar yang berlangsung di Ponpes Al Munawaroh.
“Beruntunglah kita berada pada perahu besar yang jelas memiliki khittah perjuangan sehingga arah dan tujuannya terarah,” katanya.
Sebagai gerakan dakwah, menurutnya, tugas utama para kader adalah bergerak dan menggerakkan umat. Umat harus dicerahkan agar mengikuti jalur yang benar.
Dia memaparkan lebih jauh mengenai lima dimensi dalam berfastabiqul khairat di Muhammadiyah. Pertama dimensi keagamaan. Dalam dimensi ini, sangat ditekankan mrnjalankan perintah Islam sebaik-baiknya. Tidak ada ajaran Islam yang merugikan umat, maka dari itu, perintah-perintah yang berada di dalamnya wajib dilaksanakan.
“Sebagaimana dalam Surat al-Baqarah ayat 208, perintah untuk memasuki Islam secara kaffah sangat ditekankan,” paparnya.
Dimensi Sosial
Dicky menjelaskan dimensi kedua yakni dimensi sosial. Sebagai pemuda, tidak cukup saleh hanya untuk diri sendiri, namun perlu juga saleh sosial.
“Sehingga dimensi sosial ini menjadi target utama pemuda untuk khairunnas anfauhum linnas. Menjadi manusia terbaik dengan shaleh personal dan sosial,” katanya.
Aspek ketiga adalah dimensi ekonomi. Dia menjelaskan umat Islam perlu meningkatkan peran perekonomian dalam hal ekonomi keumatan. Diperlukan gerakan masif untuk membangun ekonomi umat khusunya di kalangan pemuda.
Di aspek keempat, ada dimensi politik. Dicky mengajak pemuda di Kota Malang memperlebar sudut pandangnya tentang politik. “Sudut pandang yang sempit tentang politik perlu diperluas. Dimensi ini tidak sebatas menang Pemilu tetapi lebih dari sekadar itu bahwa Muhammadiyah memegang peran penting dalam politik meskipun bukan politik praktis,” ujarnya.
Kebudayaan dan Peradaban
Dimensi kelima yakni kebudayaan dan peradaban. Banyak sekali peluang pemuda untuk berperan dalam mewujudkan masyarakat, khusunya budaya dan kebudayaan. Aspek ini dianggap menjadi wahana yang ideal untuk bisa memperluas dakwah.
“Dengan memekikan motto Pemuda Muhammadiyah yakni fastabiqul khairat, mari berlomba dalam hal kebaikan. Kita optimalkan potensi kita untuk mengembangkan lima dmensi,” ajaknya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.