Tetap semangat belajar TIK di ruang pengap, geliat siswa SMP Muhammadiyah 3 Sangkapura (Mutiara) Bawean, Gresik, Provinsi Jawa Timur.
PWMU.CO – SMP Mutiara mengadakan pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dipandu Kepala Tata Usaha (TU) SMP Mutiara Lailatul Hosna SPd, Sabtu (27/8/22).
Didampingi Staf TU SMP Mutiara Sulaimah dan Waka Kesiswaan Tuti Indrawati, pembelajaran TIK dilaksanakan pada hari Sabtu. “Karena pada hari Sabtu tidak diisi dengan pelajaran, melainkan ektrakurikuler,” ujar Tuti Indrawati. Hal tersebut, lanjutnya, sebagai ajang untuk mengasah minat dan bakat peserta didik.
Jadwal pada pekan pertama diisi ekstra Kepanduan Hizbul Wathan oleh Tuti Indrawati. Lalu pada pekan kedua ada Tapak suci yang dibina Abdul Rozak, sedangkan pekan ketiga Pelatihan TIK oleh Lailatul Hosna SPd.
Pada saat ekskul TIK, para siswa tampak antusias mengikutnya. Hal tersebut terlihat dari seringai wajah yang semangat di pagi hari. Dengan senyum merona di bibir, mereka masuk ke dalam laboratorium komputer sekolah.
Para siswa kelas VII yang mengikuti pembelajaran ekstrakurikuler ini sebanyak 12 siswa, mereka adalah Fely, Filza, Adiz, Safa, Fifi, dan Andre. Ada juga Ila, Keyza, Fahri, Anisa, Halim, dan Miyulidia.
Sedangkan untuk kelas VIII yang mengikuti ektrakurikuler ini ada enam siswa, yaitu Dimas Andika Putra, Damar Lanang Sembang Panulu, Muhammad Riki, Rabiatul ismailiyah, Sulistiana, dan Angga Yudistira.
Lalu di kelas IX yang mengikuti sebanyak lima peserta didik, yakni Aida Saskiyah, Sindi Puspitasari, Ryan Hidayat, Nastaen, dan Dodi.
Di kesempatan tersebut, Tuti Indrawati SPd tersenyum bahagia dan bersykur dengan adanya ekstrakurikuler TIK ini. “Alhamdulillah siswa ceria dengan ektrakurikuler TIK, semoga bermanfaat,” ungkapnya.
Tetap Semangat Belajar TIK di Ruang Pengap
Senada dengan hal tersebut, Lailatul Hosna juga menuturkan, materi yang disampaikan adalah pengenalan siswa terhadap Microsoft Office Word. Siswa diajarkan menulis kata dan angka di platform tersebut.
Rencananya, anak-anak akan dilatih menggunakan Microsoft Office, baik Word, Excel, maupun Power Point. “Mengingat pentingnya siswa untuk mengenal teknologi, baik di laptop maupun komputer, saya kira awalnya anak-anak akan bosan berada dalam lab komputer, yang bisa dikatakan pengap, karena hanya ada dua kipas angin. Namun semangat anak-anak meruntuhkan kepengapan ruangan menjadi menyenangkan,” paparnya.
Kepala TU tersebut tergugah untuk mengajarkan anak-anak terkait TIK, karena kasihan melihat mereka kesusahan, saat melaksanakan ujian sekolah berbasis komputer. Rasa kasih yang dituangkan rupanya berbanding lurus dengan semangat anak-anak, ketika belajar ilmu TIK. (*)
Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.