PWMU.CO– HW KH Mas Mansur Universitas Muhammadiyah Surabaya mengadakan Musyawarah Kafilah (Musykaf) ke 4 yang dilaksanakan di Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya, Selasa (30/8/2022).
Hanif Rasyidu terpilih menjadi Ketua Kafilah HW KH Mas Mansur UM Surabaya dalam musyawarah yang diadakan secara sederhana.
Musyawarah Kafilah dihadiri oleh Sekretaris Kwarda Hizbul Wathan Kota Surabaya Ramanda Salman Alfarisi BMR, Ayunda Rona (Ketua Dewan Sughli Wilayah Hizbul Wathan Jawa Timur) yang juga salah satu pendiri Kafilah Hizbul Wathan KH Mas Mansur UM Surabaya, dan Rakanda Cahyo, Dewan Sughli Daerah (DSD) Hizbul Wathan Kota Surabaya.
Hanif Rasyidu mengatakan, amanah yang diberikan ini berat tetapi karena dorongan teman-teman dan para senior terutama Kwarda Hizbul Wathan Kota Surabaya dan DSW Hizbul Wathan Jawa Timur dia menjadi semangat.
”Kami segera merapatkan barisan untuk menyusun program Kafilah Hizbul Wathan KH Mas Mansur UM Surabaya, dan mohon kami selalu dibimbing dan diberi motivasi dalam mengemban amanah ini,” katanya.
”Kamipun siap bersinergi dan berkolaborasi dengan semua pihak untuk mengembangkan organisasi,” tandasnya.
Ketua Demisioner Kafilah Hizbul Wathan KH Mas Mansur Ayunda Rosmida P. Anjani menyampaikan, pimpinan demisioner merasa belum banyak yang dikerjakan. Apalagi saat pandemi Covid 19. ”Semoga dengan ketua dan pimpinan yang baru bisa menjalankan amanah yang lebih baik,” katanya.
Empat Pesan
Dalam sambutannya Ramanda Salman Alfarisi menyampaikan, Kafilah Hizbul Wathan dari awal berdiri penuh dengan perjuangan. Mulai jumlah kita yang tidak banyak, proses pendirian yang penuh tantangan, dan ketika perjalanan pergerakan yang selalu ada hambatan.
”Semua itu bagian dari ujian perjuangan dalam berorganisasi untuk menuju lebih baik, menjadi organisasi yang dinamis dan modernis di masa datang,” tuturnya.
Dia menambahkan, dalam mengembangkan organisasi perlu terobosan baru dan tetap mempertimbangkan berbagai hal.
Pertama, niat harus diluruskan. Berorganisasi untuk menjalankan misi dakwah, melanjutkan perjuangan menegakkan Islam.
”Jangan sampai kita terkontaminasi dengan politik atau kepentingan golongan yang bisa mengorbankan organisasi bahkan Islam sendiri,” ujarnya.
Kedua, istiqamah. Teguh menjalankan organisasi walaupun penuh hambatan. ”Hambatan atau masalah itu biasa dalam organisasi, justru akan menjadikan kita semakin dewasa dalam menyelesaikan persoalan dengan baik,” katanya.
Ketiga, ingatlah semboyan Hizbul Wathan sebagai motivasi gerakan: fastabiqul khairat, dan sedikit bicara banyak bekerja. Ini adalah dua semboyan motivasi untuk kita bergerak di Hizbul Wathan.
Keempat, sinergi gerakan. Jangan pernah merasa sendiri meskipun jumlah kita tidak banyak. Kita bisa berkolaborasi dengan banyak Kwarda HW, DSD dan DSW dalam menjalankan program. ”Insyaallah Kwarda Hizbul Wathan Kota Surabaya selalu mengajak untuk bersinergi ketika ada kegiatan,” tuturnya.
Penulis Salman Alfarisi Editor Sugeng Purwanto