PWMU.CO– Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, mengunjungi Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Menteng Raya Jakarta, Ahad (4/9/2022).
Dia diterima oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir didampingi Ketua Hajriyanto Y Thohari, dan Sekretaris Umum Prof Dr Abdul Mu’ti. Video pertemuan kedua tokoh ini bisa dilihat di sini.
Sedangkan Gus Yahya Staquf datang bersama Ketua Pelaksana Forum Religion 20 (R20), KH Ahmad Suaedy.
Ketua Umum PBNU mengatakan, sowan kepada ketua umum PP Muhammadiyah, pertama, mohon doa restu karena ini pertama kalinya berkesempatan sowan sesudah Muktamar ke-34 NU 2021.
Dalam pertemuan ini, sambung dia, membahas potensi taawun antar kedua organisasi Islam terbesar di Indonesia ini.
”Kedua, kita ingin ada kerja sama yang lebih erat antara PBNU dengan Muhammadiyah. Bahkan kami mulai membicarakan kemungkinan kerja sama kelembagaan dalam mengakses berbagai masalah di tengah masyarakat,” ujarnya seperti ditulis muhammadiyah.or.
Dia juga mengundang Muhammadiyah untuk terlibat dalam Forum Religion of Twenty (R20) yang akan digelar pada 2-3 November tahun ini di Bali.
”Alhamdulillah didiskusikan, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah akan lebih erat bergandengan tangan dalam menopang kebersamaan, persatuan, dan harmoni bangsa dan negara yang kita cintai ini,” katanya.
Sementara Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, bersyukur dengan silaturahmi ini. Dia menyampaikan tahniah kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
“Selamat atas amanah yang ditunaikan oleh Gus Yahya dan kawan-kawan, insyaallah Muhammadiyah dan NU semakin bergerak maju untuk memajukan umat, bangsa, dan kemanusiaan semesta,” ujarnya.
Haedar mengatakan, Muhamamdiyah siap melangkah bersama-sama untuk menjalankan berbagai program kolaboratif.
”Tadi kita memang mendiskusikan melangkah lebih jauh untuk program-program kerja sama yang lebih melembaga dan memang umat bangsa kita memerlukan peran konkrit lagi dari Muhammadiyah dan NU sebagai organisasi terbesar di Indonesia,” ujarnya.
Menurut dia, kerja-kerja pencerdasan, pencerahan, pemberdayaan dan juga tidak kalah penting menyatukan, membangun ukhuwah yang lebih meluas di lingkungan umat beragama dan bangsa Indonesia.
”Terakhir, kami menyambut baik undangan dan program R2O yang disiapkan oleh PBNU dan insyaallah akan berjalan dengan baik. Terus menggalang dialog dan kerja sama antara agama di seluruh kawasan sebagai ikhtiar membangun dunia yang lebih damai, saling terkoneksi,” tegasnya. (*)
Editor Sugeng Purwanto