Agar rezeki lancar, begini tips dari al-Quran, sari Kultum Subuh Masjid An-Nur; Liputan Darul Setiawan, kontributor PWMU.CO Sidoarjo.
PWMU.CO – Masjid An-Nur Muhammadiyah Sidoarjo kembali mengadakan kuliah tujuh menit (kultum) bakda shalat subuh. Program yang dilaksanakan tiap Ahad subuh itu kali ini menghadirkan narasumber Ustadz Fahrul Umam, Ahad (4/9/22).
Di awal pembukaannya, ayah empat anak tersebut menyampaikan agar kita senantiasa bersyukur agar hidup tenang. “Maka setiap bangun tidur, biasakan untuk berdoa kepada Allah,
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرِ
yang artinya, Segala puji bagi Allah, yang telah membangunkan kami setelah menidurkan kami, dan kepada-Nya lah kami dibangkitkan,” ujarnya.
Menurut suami dari Sri Ismulyani SPd, guru SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo (Musasi), itu ada delapan jalan agar hidup manusia bisa tenteram, damai, dan dilancarkan rezekinya. “Tapi karena ini bersifat kultum, maka akan disampaikan tiga saja, karena kalau disebutkan semua, nanti bisa-bisa sampai jam 9 pagi,” kelakarnya.
Tiga Jalan agar Rezeki Lancar
Pertama, lanjut dia, adalah banyak beristighfar. Dengan banyak beristighfar, memohon ampunan pada Allah, maka rezekinya menjadi lancar. “Rasulullah Muhammad SAW beristighfar 70 kali dalam sehari,” paparnya.
Kedua, sambungnya, dengan pernikahan. Maka bagi siapa saja yang sekiranya sudah cukup umurnya, dan bekalnya sudah ada maka segeralah menikah. Karena rezeki dapat dibuka dari pernikahan. “Seperti yang difirmankan Allah dalam Surat An Nur ayat 32
وَاَنْكِحُوا الْاَيَامٰى مِنْكُمْ وَالصّٰلِحِيْنَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَاِمَاۤىِٕكُمْۗ اِنْ يَّكُوْنُوْا فُقَرَاۤءَ يُغْنِهِمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui,” sitir Fahrul Umam.
Dia lalu menyampaikan pengalaman pribadinya, bagaimana dulu saat membujang punya usaha ratusan ekor ayam yang biasa dipanen dalam satu pekan. “Tapi semuanya tidak ada yang bisa dirupakan menjadi barang, berbeda ketika dia sudah menikah,” tambahnya.
Ketiga, kata dia, adalah rezeki melalui anak. Setiap anak membawa rezekinya masing-masing, maka kita tidak boleh takut miskin karena banyak anak.
وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ ۖ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ ۚ إِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْئًا كَبِيرًا
“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kami-lah (Allah) yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar,” ujar Fahrul menukil al-Quran Surat al-Isra (17) ayat 31). (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.