SMK Muhipro Borong Penghargaan di Pelatihan Jurnalistik Ini; Liputan Uswatun Chasanah, kontributor PWMU.CO Kota Probolinggo.
PWMU.CO – Dua guru SMK Muhammadiyah 1 Kota Probolinggo (SMK Muhipro), memborong empat penghargaan dalam Pelatihan Jurnalistik yang digelar Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (3/9/2022).
Acara yang digelar di Aula PDM Kota Probolinggo ini diikuti oleh 17 peserta dari amal usaha Muhammadiyah (AUM) dan amal usaha Aisyiyah (AUA).
Rinciannya: MIM 1 (3 peserta), MIM 2 (2 peserta), SMPM 1 (2 peserta), SMK Muhipro (2 peserta), SMKM2 (1 peserta), RSIAM (2 peserta), TK Aisyiyah IV (1 peserta), TK Aisyiyah 5 (1 peserta), TK Aisyiyah 6 (1 peserta), dan PAUD Mentari (2 peserta).
Dalam pelatihan tersebut narasumber Pemimpin Redaksi PWMU.CO Mohammad Nurfatoni tidak banyak berteori. Dia langsung mengebrak acara dengan praktik menulis bagi peserta.
Dalam praktik menulis itu, dia memberi penghargaan untuk dua macam kategori. Yakni peserta yang paling cepat mengirim hasil praktik dan peserta dengan tulisan terbaik.
Untuk yang terpilih, Fatoni, sapaan akrabnya, memberikan hadiah buku karyanya Tuhan yang Terpenjara dan Editor Killer Kisah Kontributor PWMU.CO.. Keduanya diterbitkan oleh Kanzun Book, Sidoarjo, Jawa Timur.
Tiga Kali Praktik
Ada tiga kali praktik menulis yang diberikan Fatoni pada acara itu. Pertama, pretest, yakni menulis apa yang diceritakan oleh salah satu peserta pelatihan.
Membawakan tema Menulis Berita semudah Bercerita, Fatoni ingin menunjukkan bahwa menulis berita itu pada dasarnya sama dengan bercerita. Bedanya: bercerita memakai bahasa lisan, sedangkan berita menggunakan bahasa tulisan.
Maka dia meminta peserta dari MI Muhammadiyah 1 Probolinggo, Ifandi Septa Adi, untuk bercerita. Dan cerita dia itu dijadikan bahan praktik agar ditulis oleh peserta.
Untuk pretest ini, karya Zeny Dwi Martha dari SMK Muhipro dipilih Fatoni sebagai yang terbaik.
Praktik kedua adalah menulis lead atau teras berita tentang pelatihan tersebut. Praktik ini diberikan setelah Fatoni membahas hasil praktik pertama sehingga peserta paham unsur mendasar dalam berita yaitu 4W1H (when, who, what, where, why, dan how).
Untuk tugas ini Uswatun Chasanah dari SMK Muhipro mendapat penghargaan sebagai peserta pengirim tulisan pertama. Sedangkan tulisan terbaik diraih Meriza Sakinah Febriayanti dari SMP Muhammadiyah 1 Kota Probolinggo.
Penghargaan Utama
Setelah mengedit dan membahas tugas kedua secara bersama-sama, Fatoni kembali memberi tugas. Kali ini peserta diminta membuat berita utuh dengan mengambil angle (sudut berita) MPI PDM Kota Probolinggo sebagai who-nya.
Ternyata peserta yang dapat menyelesaikan tugas paling cepat dan dapat penghargaan adalah Fatmawati, guru TK Aisyiyah VI Kota Probolinggo.
Sebelum lulusan Pendidikan Biologi FKIP IKIP Surabaya—kini Unesa—itu mengumumkan siapa-siapa peserta yang terbaik beritanya, dia memberikan selingan dengan menyampaikan info besarnya pengguna internet dan media sosial di dunia dan Indonesia. Menurutnya itu menjadi potensi besar bagi Muhammadiyah dan AUM-nya untuk mewarnai dengan materi digital yang inspiratif.
Puncak kegiatan pun tiba. Nurfatoni mengumumkan berita peserta terbaik. Terbaik ketiga diraih Zeny Dwi Martha (SMK Muhipro); terbaik kedua juga oleh SMK Muhipro, yakni Uswatun Chasanah. Dan terbaik pertama diraih guru MIM 1: Dwi Rahmawati.
Dia mendapat hadiah buku utama Editor Killer “Selain itu hasil tulisannya akan diterbitkan di PWMU.CO (tulisan terbaik tersebut bisa dibaca di sini!)
Dwi Rahmawati mengaku, saat namanya disebut sebagai terbaik pertama, dia merasa kaget, karena memang tidak ada pengalaman apa-apa mengenai jurnalistik sebelumnya. Setelah menyandang predikat terbaik itu dia akan aktif menulis: “Rencana saya dalam waktu dekat, hanya meliput kegiatan di sekolah dan bergabung di tim majalah sekolah,” ujarnya pada PWMU.CO, Selasa (6/8/2022),
Semua peraih penghargaan pun diminta maju ke depan, untuk menerima hadiah buku dan foto bersama.
Dari hasil praktik menulis itu, tercatat dua guru SMK Muhipro menerima empat penghargaan: Zeny Dwi Martha (2 penghargaan) dan Uswatun Chasanah (2 penghargaan).
Karena masing-masing mendapatkan hadiah dua buku dengan judul yang sama, Fatoni berkomentar, “Buku satunya bisa disumbangkan ke perpustakaan atau dikasihkan ke teman.”
Atas prestasi dua gurunya itu, Kepala SMKM 1 Dra Tri Gusmienarti bergembira. “Alhamdulilah, dengan adanya Pelatihan Jurnalistik bisa menghasilkan guru yang bisa menjadi jurnalis, sehingga bisa membawa nama SMK Muhammadiyah 1 lebih dikenal masyarakat luas,” ungkapnya kepada PWMU.CO Senin (5/9/2022). (*)