Siswa MIM Kendalkemlagi Observasi di Persawahan, liputan kontributor PWMU.CO Lamongan Fahrurrozi
PWMU.CO – Siswa MI Muhammadiyah Kendalkemlagi, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, melaksanakan pembelajaran berupa observasi di areal persawahan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Selasa (6/9/22).
Kepala Madrasah Rif’an Zunaidi SS mengatakan kegiatan observasi ini dilaksanakan sebagai bentuk pengembangan Merdeka Belajar yang menuntut madrasah memfasilitasi siswai belajar secara faktual.
“Di sisi yang lain pendidik harus memperhatikan kebutuhan dan kesesuaian metode pembelajaran bagi siswa agar proses pembelajaran tetap menarik dan disukai siswa,” ujarnya.
Dia memaparkan kegiatan observasi ini dilaksanakan sesuai dengan materi IPA tentang adaptasi tumbuhan terhadap lingkungannya. Observasi ini dilaksanakan di sekitar areal persawahan yang dekat dengan lingkungan sekolah karena banyak habitat tumbuhan yang bisa digunakan untuk objek observasi.
Pembelajaran Menyenangkan
Rif’an Zunaidi menjelaskan kegiatan pembelajaran faktual sangat dibutuhkan oleh siswa madrasah, agar terbangun atmosfer pendidikan yang seimbang antara teori dan praktik sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan bagi siswa.
“Pembelajaran menyenangkan (enjoy learning) cepat diterima oleh anak-anak, terlebih pelajaran eksakta yang membutuhkan banyak praktik dan observasi di lapangan. Metode inilah yang akan memfasiltasi proses belajar siswa dengan baik,” katanya.
Dia menyampaikan pembelajaran menyenangkan akan mengusir rasa jenuh anak dan semua terlibat aktif di dalamnya. Di samping itu juga anak-anak akan mendapatkan pengalaman belajar yang baru.
Teori dan Praktik
Vikna Purnama Sari SSos MPd—wali siswa Syifa Hurun Ainun Wiguna—mengaku sangat senang dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Dia sangat mendukung pembelajaran yang dilaksanakan dengan menyeimbangkan antara teori dan praktik.
Dia berharap agar tidak hanya pelajaran IPA saja, akan tetapi pelajaran yang lain juga bisa dibingkai dengan dengan lebih asyik dan menyenangkan bagi siswa.
“Yang paling penting adalah dalam proses pembelajaran ini tanpa meninggalkan esensi muatan dan tujuan pembelajaran yang ingin disampaikan guru,” tandasnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.