Salah Paham dengan Lazismu oleh H. Ahmad Ridho Pambudi SPd, Ketua Lazismu Kabupaten Probolinggo.
PWMU.CO– Lazismu itu untuk siapa? Pertanyaan itu pernah muncul di antara warga Muhammadiyah yang belum paham secara kaffah lembaga amil zakat ini. Sebab datang tiba-tiba meminta bantuan besar tapi belum bisa diberi.
Lazismu menggalang zakat, infak, sedekah, dan dana sosial lainnya. Sedangkan penggunaannya bisa dijelaskan secara singkat demikian. Zakat penggunaannya sudah diatur oleh Allah swt dalam surat at-Taubah: 60. Ada delapan asnaf penerima. Fakir, miskin, amil, mualaf, riqab, gharimin, fi sabilillah, ibnu sabil.
Infak penggunaannya ada dua macam. Infak sedekah umum dan infak terikat. Infak sedekah umum, penginfak memberi kebebasan pada amil untuk membagikan/mentasyarufkan pada program-program yang telah dibuat amil. Contoh infak dari kotak-kotak amal ataupun kencleng amal yang tersebar di banyak tempat.
Sedang infak terikat adalah donasi yang hanya boleh digunakan pada program yang disebutkan. Misalnya, infak kebencanaan ataupun infak untuk pembangunan sekolah atau masjid.
Zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya, pembagiannya tidak bisa berdasar jumlah dan persentase dari jumlah tersebut. Kita akan disemprit Kemenag bila tidak sesuai audit syariahnya. Kita juga akan disemprit Baznas selaku regulator Lembaga Amil Zakat di negeri ini bila tidak lolos audit keuangan.
Solusinya bagaimana? Yang paling enak dan gampang adalah mendirikan Kantor Layanan Lazismu (KLL) di mana saja. Bisa di cabang, di sekolah, di masjid, di ortom atau di mana saja. KLL cukup dipegang dua orang. Bagian kantor dan fundraising.
Tentu KLL harus terintegrasi dengan Lazismu Daerah. Integrasi diperlukan agar terkontrol dan bisa diaudit. Tidak sekadar mengumpulkan dan membelanjakan begitu saja.
Lazismu Daerah Kabupaten Probolinggo sampai saat ini baru memiliki satu Kantor Layanan Lazismu yang sudah terintegrasi. Yaitu KLL Ketangi. Rekening atas nama KLL Ketangi di BRI dengan nomor 0582-01-000838-30-4. Melalui KLL Ketangi ini, pembangunan KB-TK ABA Ketangi mencatatkan perolehan sebesar Rp 44.969.700.
Rincian penggalangan dana sebagai berikut 1. Maret Rp 4.908.900. 2. April Rp 1.874.200. 3. Mei Rp 2.246.200. 4. Juni Rp 10.777.500. 5. Juli Rp 12.530.500. 6. Agustus Rp 12.632.400.
Selain donasi berupa dana, juga ada sumbangan barang masuk dalam program pembangunan ruang kelas ini.
Apakah dana itu boleh dibagi-bagi dengan yang lain? Tentu tidak. Semua diperuntukkan untuk pembangunan KB-TK ABA Ketangi. Donatur menyumbangkan dananya sesuai proposal untuk pembangunan ruang kelas baru. Bukan untuk yang lainnya. Jadi dana sebesar itu ya untuk pembangunan KB-TK ABA Ketangi.
Dengan demikian, panitia dibuat nyaman. Tidak perlu berjibaku sendirian. Bersama Lazismu mengadakan penggalangan. Tentu muncul pertanyaan lagi, lho di cabangku ada pembangunan kok tidak dibantu? Lho amal usaha di tempatku sedang membangun kok dibiarkan? Ortomku ada kegiatan, mana dukungan Lazismu?
Amil Lazismu mengupayakan bisa membantu karena itu merupakan tugas Lazismu. Namun dengan catatan ayo segera dirikan KLL yang terintegrasi dengan daerah. Kita galang bersama dan dananya untuk aksi-aksi aktivis persyarikatan dan amal usaha.
Ada salah paham dengan Lazismu. Kesan takut kepada Lazismu akan mengambil alih program dan donaturnya. Padahal Lazismu itu hadir untuk membantu dana dakwah persyarikatan. Bukan mengambil alih donatur.
Sekarang ini di zaman internet bisa cek keuangan Lazismu dan donaturnya siapa saja. Berapa mereka berdonasi. Semua bisa dicek. Apakah Anda sudah berdonasi? Berapa jumlah donasi Anda? Tinggal klik. Layar akan memunculkan data itu. Semua terekam dalam Sistem Informasi Manajemen Ziska.
Editor Sugeng Purwanto