Siswa Cari Masalah Agama di Internet, Guru Ismuba Harus Berinovasi; Liputan Munahar, kontributor PWMU.CO Surabaya.
PWMU.CO – “Saat ini, siswa kurang tertarik pada guru untuk bertanya masalah agama, mereka mencari sendiri melalui internet.”
Hal tersebut diungkapkan oleh Sudarusman usai memberikan sambutan penutup dalam Workshop Mendesain Media Pembelajaran Ismuba Berbasis Digital Whiteboard yang dilaksanakan Pimpinan Wilayah Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Jawa Timur, di Aula Smamda Tower SMA Muhammadiyah 2 Surabaya, Selasa (6/9/202).
“Itulah sebabnya, guru Ismuba harus memiliki inovasi dalam pembelajaran dengan media-media yang berbasis digital. Dengan media yang menarik dan sumber rujukan yang benar, maka siswa akan tertarik dan mendapatkan panduan yang tepat dalam beragama,” terang Kepala SMA Muhammadiyah 10 (SMAMX) Surabaya ini mewakili FGM Jatim.
Pelatihan yang dikemas dalam bentuk workshop ini dimulai pukul 08.30 hingga 15.30 dan diikuti oleh 110 peserta dengan pemateri utama Ketua FGM Jawa Timur, Isa Iskandar.
“Jumlah peserta melebihi target, dari yang kita undang 100-an peserta,” ungkap mantan Kepala SMA Muhammadiyah 10 (Smamio) Gresik ini.
Menurutnya, hal ini menunjukkan antusias dari para peserta untuk bisa membuat media pembelajaran berbasis digital. “Setelah diberikan materi, lalu praktik secara langsung, harapan kami bisa menghasilkan produk,” imbuhnya.
Keterampilan Digital
Alumus Juruan Fisika MIPA ITS ini menuturkan saat ini mau tidak mau guru Ismuba (Al-Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab) harus memiliki keterampilan di dunia digital supaya mengajarkan agama tidak monoton atau ceramah.
“Dengan pembelajaran berbasis digital, selain siawa akan tertarik, waktu juga menjadi efektif-efisien, karena materi bisa dipelajari kapan dan dimanapun,” kata pria yang juga pernah menjabat dua periode kepala SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik itu.
Selain Isa Iskandar yang menjadi pemateri utama, kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr Arbaiyah Yusuf.
Dalam sambutannya, dia berpesan bahwa pelajaran Ismuba sebagai materi wajib di semua jenjang. “Hal ini sekaligus sebagai core values sekolah Muhammadiyah Jawa Timur,” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, dosen UINSA Surabaya ini juga berpesan FGM Jatim bisa memfasilitasi terbentuknya Kelompok Kerja Guru (KKG) Ismuba.
Salah satu peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut adalah Fahmi Azis. Guru SMAMX Surabaya itu menyampaikan workshop ini dapat meningkatkan kompetensi guru Ismuba, “Kalau bisa ada tindaklanjut, misal menulis buku berbasis digital,” ungkapnya.
Muthmainnatul Fuadah, guru Ismuba SD Muhammadiyah 6 (SD Musix) Gadung Surabaya berharap ada pelatihan lanjutan. “Kalau bisa dilaksanakan secara kontinu. Sebab materi ini akan membantu guru Ismuba supaya mudah dalam menyampaikan materi pembelajaran,” usulnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni