Syarat meraih keberkahan hidup begini penjelasan dari Ustadz Haris Suhud SS, Korps Mubaligh PCM Wuluhan, kontributor PWMU.CO Jember.
PWMU.CO – Ikatan Jamaah Haji Muhammadiyah (IJHM) Wuluhan, Jember, mengadakan anjangsana rutin setiap bulan ke rumah anggota jamaah. Selain silaturahim, juga diisi ceramah agama Islam dengan menghadirkan mubaligh Muhammadiyah.
Ketua IJHM Wuluhan H Suparman BSc menyampaikan, IJHM merupakan komunitas warga Muhammadiyah yang sudah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah. “Tujuan adanya komunitas ini adalah untuk menjalin ukhuwah diantara jamaah,” ujarnya, Ahad (4/9/22).
Lebih lanjut dia menerangkan, program ini diharapkan bisa semakin memperkuat ukhuwah antar jamaah, juga bertaawun dalam kebaikan. “Semoga di tahun-tahun yang akan datang, semakin banyak warga Muhammadiyah yang dimudahkan untuk berangkat ibadah haji. Karena sekarang antrean pemberangkatan haji semakin lama,” ungkapnya.
Syarat Meraih Keberkahan Hidup
Usai sambutan, ceramah agam Islam disampaikan Ustadz Haris Suhud SS dari Korps Mubaligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wuluhan. Dalam ceramahnya dia menyampaikan, berlimpah harta ternyata bukan ukuran kehidupan seseorang memperoleh keberkahan dari Allah. “Keberkahan justru datang dari setiap kebaikan yang didasari iman dan takwa,” tuturnya.
Pendapat dari Imam Maghazi Al Syarqawi, lanjut dia, hidup penuh berkah dapat diaktualisasikan dengan meneladankan enam sikap dan sifat terpuji. Pertama, menanamkan sifat malu.
“Rasul SAW bersabda, ‘..Orang yang betul-betul merasa malu di hadapan Allah hendaklah menjaga kepala berikut isinya, menjaga perut berikut isinya, dan mengingat mati serta musibah. Siapa yang menginginkan kebahagiaan akhirat, hendaklah meninggalkan perhiasan dunia. Siapa yang sudah melakukan itu semua, berarti telah betul-betul memiliki rasa malu’,” ujarnya menyitir hadits riwayat Tirmidzi.
Kedua, sambungnya, senantiasa bersyukur. Menurut Ibn Qayyim Al Jauziyah, syukur merupakan pujian dan pengakuan hamba terhadap nikmat Allah yang disertai rasa cinta dan ketaatan kepada-Nya. Seperti yang difirmankan Allah dalam al-Quran Surat Ibrahim ayat 7.
Ketiga, menjaga tutur kata yang baik. Tidak pantas berbicara kecuali berbicara yang baik dan jelas-jelas mengandung maslahat sehingga mengundang berkah dan keridhaan Allah SWT. “Bila diragukan kemaslahatannya, maka diam adalah langkah yang utama untuk dilakukan,” ungkapnya.
Berbakti kepada Orangtua
Keempat, berbakti kepada orangtua. Keridhaan dan doa orangtua merupakan pintu masuk segala kebaikan dan keberkahan hidup. “Sebab, keridhaan Allah bergantung kepada ridha orangtua,” paparnya.
Kelima, menanamkan rasa cukup dalam hati, qanaah. Ketika seseorang memiliki sifat qanaah, dia akan menjadikan kebutuhan hidupnya sesuai standar kemampuan. “Sehingga tidak akan serakah dan egois. Serta tak tergoda untuk mengikuti gaya hidup berlebihan,” urainya.
Keenam, memanjaatkan doa kepada Allah. Doa adalah kunci ketenteraman jiwa. Dengan berdoa, seorang muslim memohon kebaikan dan meminta pertolongan kepada Allah ketika dihadapkan pada kesulitan di luar kemampuannya.
“Meraih keberkahan dalam hidup tak cukup dengan memperbaiki hubungan kita dengan Allah semata, tetapi juga memperhatikan aspek hubungan sosial di antara manusia, terutama kepada orangtua,” pungkasnya. (*)
Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.