PWMU.CO– Kunjungi NTT (Nusa Tenggara Timur), Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir meresmikan tiga proyek pada Rabu-Kamis (7-8/9/2022).
Agenda kunjungi NTT meresmikan pengolahan sumber mata air di Desa Tliu, peresmian Masjid Ahmad Dahlan, dan gedung Universitas Muhammadiyah Kupang.
Proyek mata air Desa Tliu berada di Kecamatan Amanuban Timur, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Desa ini selalu kekeringan. Kemudian ditemukan sumber mata air yang dikelola untuk warga desa..
Acara peresmian ini dihadiri tokoh adat dan wakil warga Tliu. Di sini Muhammadiyah juga hadir membangun sekolah, panti asuhan, buka lahan bertani, dan kini dengan teknologi dapat membuat dan mengolah sumber mata air yang memang sangat dibutuhkan oleh penduduk yang selama ini langka di sana.
”Muhammadiyah hadir untuk semua,” tegas Haedar Nashir.
Ketika meresmikan sumber air bersih bagi warga Desa Tliu, Haedar berpesan air merupakan sumber kehidupan dan kepada siapa saja memiliki kewajiban untuk merawat dan menjaganya.
”Sebagai khalifah di muka bumi, manusia memang diperintahkan untuk mengelola bumi, akan tetapi harus berlandaskan kerahmatan,” tegas Haedar.
Kata dia, manusia tidak boleh berlaku ugal-ugalan dengan mengeksploitasi alam. Alam sebagai penyedia ari bersih bagi kehidupan harus dijaga dan dilestarikan.
“Air adalah sumber kehidupan, tahun 2015 kami memulai dengan gerakan menanam bumi dan melihat masalah utama kekeringan yang melanda,” tutur Haedar.
Sementara Ketua Majelis Pembinaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah, Nurul Yamin mengatakan, program air bersih di Desa Tliu dimulai sejak 2017 bekerja sama dengan PCM Amanuban Timur dan dukungan ketua adat, perangkat desa, sinergi dengan perguruan tinggi Muhammadiyah.
Tahun 2019, kata dia, MPM bersama masyarakat menemukan sumber air. Setelah dikaji kapasitas air dan kebutuhan masyarakat lalu akhirnya mata air itu dikelola dan diresmikan.
Usai meresmikan proyek sumber mata air, Haedar meresmikan Masjid Ahmad Dahlan dan dua gedung megah tujuh lantai dan enam lantai di Universitas Muhammadiyah Kupang.
”Sungguh bangga dan tasyakur atas kemajuan UM Kupang, PTM yang mayoritas mahasiswanya saudara kami Katholik dan Kristen yang menyatu dengan saudara-saudaranya yang muslim tanpa sekat,” ucap Haedar Nashir.
Editor Sugeng Purwanto