Faqih Usman Center Gelar Seminar Kesadaran Hukum Berperspektif Gender

Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik Hilmi Aziz membuka Seminar Kesadaran Hukum Perspektif Gender di Hotel Horison Gresik, Sabut 10 September 2022. Faqih Usman Center Gelar Seminar Kesadaran Hukum Berperspektif Gender (Istimewa/PWMU.CO)

PWMU.CO – Faqih Usman Center (FUC) berkolaborasi dengan angkatan muda Muhammadiyah (AMM) menggelar Seminar Kesadaran Hukum Berperspektif Gender di Hotel Horison Gresik, Sabtu (10/9). 

Dibuka oleh Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik Hilmi Aziz, pelatihan ini menghadirkan narasumber: Anggota DPRD Gresik dari Partai Amanat Nasional (PAN) Faqih Usman, Sekretaris Dinas KBPPPA Kabupaten Gresik Soerati Mardhiyaningsih, dan praktisi hukum Bachrul Amiq. 

Ketua FUC Ahmad Faizin Karimi berharap pascapelatihan para peserta pelatihan bisa ikut mengampanyekan kesadaran gender. “Salah satu permasalahan pembangunan di Kabupaten Gresik adalah soal kesetaraan gender. Capaiannya lebih rendah dari provinsi dan nasional,” ungkapnya. 

Dia menjelaskan, IPG menunjukkan ketimpangan pembangunan manusia laki-laki dengan perempuan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), indeks pembangunan gender (IPG) Gresik pada tahun 2021 sebesar 90,20. Artinya lebih rendah dari Provinsi Jawa Timur sebesar 91,67 dan nasional sebesar 91,27. 

“Capaian IPG Gresik urutan ke-23 di antara Kabupaten/Kota di Jawa Timur,” ujarnya. 

Faizin menambahkan, indeks pemberdayaan gender (IDG) juga rendah. IDG menunjukkan apakah perempuan juga sudah secara aktif berperan serta dalam kehidupan ekonomi dan politik. 

“IDG Gresik pada tahun 2021 menempati urutan ke-13 di Jawa Timur. IDG Gresik 2021 sebesar 71,48 jauh di bawah IDG Jawa Timur 76,26 dan IDG Nasional sebesar 72,36,” urainya. 

Dia menyampaikan, “Secara individual, perempuan harus meningkatkan kapasitas dirinya untuk mampu berkompetisi. Namun secara struktural, harus ada kesadaran akan kesetaraan. Pemerintah telah menetapkan target pembangunan gender, dan ini membutuhkan peran masyarakat agar capaian Kabupaten Gresik bisa lebih baik di tahun mendatang.” 

Di sisi lain, ujar pria yang berprofesi sebagai peneliti inovasi tersebut, banyak persoalan sosial dan hukum yang menempatkan perempuan sebagai korban. Seperti kekerasan dalam rumah tangga, perceraian, penelantaran, hingga eksploitasi seksual. Kasus-kasus ini bisa memperparah rendahnya pembangunan dan pemberdayaan gender. 

Kegiatan menyambut Musyda Muhammadiyah dan Aisyiyah Kabupaten Gresik yang bakal digelar Februari 2023, ini diikuti puluhan peserta dari para pegiat organisasi otonom Kabupaten Gresik. Yaitu Aisyiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), dan Pemuda Muhammadiyah. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version