Business Day SD Muwri Hindari Sampah Plastik. Liputan Mufidatul Latifah, Kontributor PWMU.CO Gresik
PWMU.CO – SD Muhammadiyah 1 Wringinanom (SD Muwri) Gresik menggelar Business Day di area parkir sekolah, Rabu ( 7/9/2022). Acara ini diadakan tiap bulan sekali. Kali ini giliran kelas VI Bilal Bin Rabbah yang bertugas melaksanakan kegiatan tersebut.
Pagi itu, halaman parkiran sekolah berubah layaknya pasar. Banyak stand meja siswa berjajar rapi memenuhi area yang biasa dipergunakan untuk parkir.
Tampak berbagai makanan dan minuman yang tersaji untuk dijual, di antaranya ada nasi kuning, nasi krawu, nasi goreng, juz buah, susu cokelat dan berbagai macam menu lainnya. Hari itu sedang digelar kegiatan business day.
Kepala SD Muwri, Kholiq Idris SPd mengatakan, business day merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan sekolah. Lebih dari dua tahun ini, sekolah tidak melaksanakan kegiatan tersebut karena pandemi, kegiatan ini dilaksanakan secara bergantian, setiap kelas dijadwal dari sekolah.
“Sebulan yang lalu kegiatan tersebut telah dilaksanakan oleh kelas VI Salman Alfarisi. Sekolah berharap, melalui Business Day ini tumbuh jiwa entrepreneurship dan kemampuan public speaking bagi siswa,” ujar Kholiq Idris.
Harus Menghindari Sampah Plastik
Dalam kegiatan tersebut, kelas yang bertugas business day diwajibkan menjual barang dagangannya. Syaratnya, makanan yang dijual, baik kue ataupun nasi harus memakai bungkus daun pisang atau sejenis.
Semua warga sekolah tidak diperkenankan menggunakan wadah plastik sekali pakai, namun setiap siswa maupun guru karyawan diimbau membawa tupperware maupun piring ketika membeli.
“Karena sekolah kita adalah sekolah sehat dan sekolah adiwiyata, sehingga harus mengurangi sampah plastik dalam setiap aktifitas di sekolah,” jelas Wakil Ketua Foskam SD/MI Gresik ini.
Dalam kegiatan tersebut, siswa diedukasi untuk mengkalkulasi modal biaya yang dibutuhkan, merencanakan dagangan yang akan dijual dan belanja bahan-bahan yang dibutuhkan.
Selain itu, siswa juga dituntut untuk mampu menawarkan dan memasarkan dagangannya kepada semua konsumen yang ada di sekolah, baik guru, karyawan maupun siswa, supaya dagangan cepat laku.
“Di situlah proses kemampuan public speaking berperan. Selain itu, siswa juga dituntut untuk bisa menghitung antara modal dan laba yang diperoleh selama proses business day, lalu mencatatnya di lembaran yang telah disiapkan wali kelas,” katanya.
Makanan dan Minuman Habis Terjual
Ustadz Rahmat Syayid, Wakil Kepala SD Muwri saat berkunjung ke area business day tidak luput dari tawaran anak-anak agar membeli dagangan mereka.
“Monggo dibeli tadz, ini ada nasi krawu, nasi kuning hanya 3 ribu, dijamin puas,” kata salah satu siswa.
Di stand lain ia juga ditawari berbagai makanan maupun minuman yang bervariasi.
Sepekan sebelumnya, Wali kelas VI Bilal bin Rabbah, Siti Umaroh SPd menyampaikan di WhatApp group kelas, bahwa setiap siswa diminta mengisi daftar makanan maupun minuman yang akan dijual, supaya tidak sama antara siswa satu dengan lainnya. Makanan yang dijual pun ada batasan jumlah.
“Jika berupa nasi, jumlahnya 30 bungkus, jika kue atau minuman sebanyak 50 porsi. Ketentuannya, makanan maupun minuman yang dijual tidak boleh menggunakan plastik sekali pakai dan terbebas dari 5 P (penguat rasa, pemanis, pewarna, pengawet, pengental),” katanya.
Sampai kegiatan bussines day berakhir, dagangan anak-anak terjual semua. Hal ini sebagaimana pengakuan Nayla Regina yang menjual puding, Wabil Arrohma Nazwa yang menjual nasi kuning, dan Cendekia Briliantina Princes yang menjual juz jambu ,serta siswa lain dari kelas VI Bilal Bin Rabbah. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni