Mangkuk Ayam Jago Menghias Google.com, Ini Makna Filosofinya oleh Zaki Abdul Wahid, Guru SD Muhammadiyah Manyar Gresik.
PWMU.CO– Kalau Anda membuka tampilan Google hari ini, Senin (12/9/2022), muncul mangkuk bergambar ayam jago yang familiar sekali bagi kita. Ya itu mangkuk yang biasa kita jumpai saat makan bakso atau mi ayam.
Di gambar Google itu, mangkuk berputar karena ayam jagonya bergerak lari. Di samping kiri mangkuk ada gambar bunga merah dan sebelah kanan daun. Hiasan ini juga hampir mirip dengan mangkuk bakso yang mungkin ada di rumah kita.
Google selalu mengubah tampilan gambar ikon di desktopnya. Sesuai momentum bersejarah hari itu. Saat Hari Kemerdekaan RI yang ke-77 lalu, doodle atau gambar yang ditampilkan adalah Pacu Jalur Kuansing. Yaitu lomba balap perahu tradisional di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) Riau.
Lantas apa yang membuat Google tertarik memasang mangkuk gambar ayam jago sekarang ini?
Ternyata itu mangkuk bersejarah. Ada ceritanya yang perlu diketahui pengguna mangkuk itu. Perjalanan historis mulai dari ditemukannya di Cina. Tepatnya di Guangdong. Digambar oleh perajin keramik orang-orang Hakka secara tradisional dengan tangan.
Dilansir dari laman Google menjelaskan, hari ini Google merayakan tradisi yang muncul di Lampang, utara Thailand, yang secara resmi oleh pemerintah Thailand mendaftarkan warisan budaya mangkuk keramik ini sebagai produk Indikasi Geografis pada 12 September 2022 sebelum mereka impor mangkuk tersebut dari Cina.
”Doodle hari ini merayakan Lampang Rooster Bowl yang ikonik. Desain peralatan makanan tradisional yang menampilkan ayam jantan berekor hitam dengan bunga peony dan daun pisang,” tulis Google.
Google menerangkan karena mangkuk ini terkenal sekali di Asia maka itu sebagai bukti hukum perdagangan yang menegaskan reputasi mangkuk ini yang melegenda.
Pada awalnya mangkuk ini diimpor oleh Thailand dari Cina. Kemudian Thailand memproduksi sendiri mangkuk itu di salah satu pabrik di Provinsi Lampang pada tahun 1957.
Mangkuk ini menjadi dagangan terlaris saat itu. Produksi secara massal oleh Thailand tetap menyimpan ciri khasnya yaitu gambar ayam dengan teknik tradisional yang dilukis tangan menjadikan barang koleksi yang langka.
Pertanyaannya kenapa mangkuk ini begitu legendaris? Mangkuk ini pada awalnya sekadar mangkuk putih di Cina satu abad yang lalu. Perajin keramik Hakka, kelompok Tionghoa Han di Guangdong, menggambar ayam jago, bunga peony dan daun pisang.
Bagi masyarakat Hakka, ayam jago melambangkan rumah atau keluarga. Mereka meyakini ketika memakan sesuatu dengan mangkuk ayam akan mendatangkan kemakmuran bagi keluarga dan rumah.
Orang-orang Hakka meyakini ayam jago bukan ayam betina karena bagi mereka jantan atau laki-laki mendatangkan keberkahan bagi keluarga karena tradisi patriarki di masyarakat mereka.
Sedangkan bunga peony bagi bangsa Cina melambangkan kemakmuran, kekayaan, dan status sosial yang tinggi. Sementara daun pisang punya arti keberuntungan.
Semua lambang ini sebagai tafsiran atas pepatah Cina Kuno yang berbunyi Bunga mekar dengan kakayaan dan kemakmuran. (*)
Editor Sugeng Purwanto