Santri PAM Kenjeran Juara Pencak Silat Internasional, liputan kontributor PWMU.CO Surabaya Nashiiruddin
PWMU.CO – Santri Panti Asuhan Muhammadiyah (PAM) Kenjeran Surabaya Juara III kelas C Putri Mahasiswa/Dewasa di Tournamen Pencak Silat of Jabar Internasional Championship 1 di Gor Futsal ITB Jatinagor, Sabtu-Ahad (3-4/9/22).
Amanda Oktavia yang juga mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) Jurusan Psikologi ini bersaing dengan 900 atlit lainnya. Sempat merasa kaget karena informasi yang diterimanya begitu cepat tetapi tidak menjadi Amanda, sapaan akrabnya, putus asa.
Mensiasati jadwal yang dirasa begitu dekat, Amanda mengikuti Program Training Center (pusat pelatihan) yang diadakan Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) yang dilaksanakan satu bulan sebelum pertandingan dimulai.
Untuk TC dilakukan pada hari Senin sampai Sabtu pukul 18.00-22.00 dan tentunya juga latihan tambahan di asrama putra PAM Kenjeran.
Hasil Kerja Keras
Saat diwawancarai kontributor PWMU.CO Amanda menjelaskan prestasi ini merupakan hasil kerja keras yang dilakukan.
“Persiapan sudah saya lakukan secara maksimal selama satu bulan termasuk mengikuti TC untuk materi latihan. Fokusnya hanya untuk kejuaraan ini saja materi yang saya dapatkan mengenai teknik bantingan, guntingan, maupun sasaran,” katanya.
Dia memaparkan sempat ada kendala saat TC di hari pertama yaitu over weight (kelebihan berat badan). Jadi, lanjutnya, saat TC melakukan diet supaya berat badan turun dan olahraga lagi joging mengelilingi kampus.
“Saya sempat cedera di jari tangan karena salah gerakan saat latihan untuk mengantisipasinya jari tangan saya membalutnya dengan tapping supaya lebih aman dan tidak terlalu sakit.”
Kompetisi Kedua
Amanda mengaku ajang ini adalah kompetisi yang kedua baginya. Meskipun kompetisi yang kedua perasaan tegang tetap ada.
“Saat bertandingpun saya juga berhadapan dengan atlet bule. Saya perhatikan dan amati badannya begitu besar ototnya juga kuat. Saya sempat nerves dan juga sempat tidak fokus tetapi pelatih menghampiri dan memotivasi saya,” katanya.
Kompetisi Internasional ini, sambungnya, akan menjadi pelajaran dan pengalaman berharga untuk ke depannya supaya mental bisa lebih siap lagi dan bisa mempersiapkan lebih maksimal.
“Saya bersyukur karena mendapatkan medali perunggu ini juga tidak lepas dari motivasi pelatih tapak suci Kak Faizal Bin Mustafa yang selalu mensupport ketika saya mendapatkan kendala pada saat latihan persiapan kejuaraan. Juga tentunya berkat kedua orangtua dan teman-teman yang selalu mendoakan saya sehingga saya bisa seperti ini,” ucap cewek asal Sidoarjo ini.
Kemenangan ini, lanjutnya, dipersembahkan kepada Panti Asuhan Muhammadiyah Kenjeran dan UM Surabaya yang selalu mensuport saya dan atlet-atlet yang lain. Semoga, harapnya, semakin banyak atlet-atlet yang berprestasi lagi. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.