PWMU.CO – Siswa SD Muri kelas VI Honest mengikuti Fun Learning dengan tema How to Make Something (Procedure Text) materi pelajaran bahasa Inggris, Rabu (14/9/22).
Siswa tampak antusias dan bergembira praktik langsung tentang bagaimana cara membuat aneka makanan dan mempresentasikannya dalam bahasa Inggris.
“Kok lama sih istirahatnya, pengen sekali segera presentasi,” kata Nisa Nafazatul sambil memasang wajah kesal yang disambut tawa teman-temannya.
“Tunggulah, tinggal beberapa menit lagi kita akan bercas cis cus ria di depan kelas,” kata Nur Bulan dan semakin riuhlah tawa anak-anak tersebut.
Bel masuk berbunyi, semua siswa bersemangat masuk kelas kembali. Kegiatan diawali dengan tanya jawab terkait tugas yang diberikan.
Guru bahasa Inggris SD Muhammadiyah I Kebomas Gresik Jawa Timur (SD Muri) Novita Dyah Puspita Sari SPdI bertanya kepada siswa tentang kesiapan dalam presentasi. Seperti koor, siswa menjawab mereka sangat siap untuk mencatatan bagaimana cara mempresentasikan makanan, dari menyebutkan bahan-bahannya (ingredient), bagaimana cara pembuatannya dan prosesnya (how to make it atau procces), dan penyajian (serving).
“Asiaaaaap,” kata Adhawa Sang Kelana Althaf sambil memperagakan gerakan memberi salam dengan mimik lucu.
Ada 4 kelompok pada presentasi ini. Penampilan presentasi ini berdasarkan urutan pemanggilan acak. Secara bergantian satu persatu maju untuk mempersentasikan makanannya. Atas kesepakatan siswa dan guru, tiap kelompok ini punya nama unik, diambil dari makanan yang akan mereka buat. Ada kelompok Satay, Fruit, Sandwich, Salad Fruit, Chocolate, dan Sandwich
Pemanggilan untuk tampil secara acak ini membuat semua kelompok semakin siaga, deg-degan tapi juga ingin segera tampil memberikan yang terbaik.
“Salwa Dzakiyyah Kok tanganmu dingin, grogi yaa. Jangan grogi, kamukan ketua kelompok, harus percaya diri,” kata Muhammad Nizar Al Arif memberi semangat ketua kelompoknya.
Salwa Dzakiyyah tak menjawab, hanya mengangguk dan mengepalkan tangannya sebagai tanda setuju.
Tiap kelompok berusaha menjelaskan semua yang sudah mereka siapkan sesuai kemampuan masing-masing sehingga muncullah berbagai kategori. Ada kelompok yang terheboh, kelompok yang ter-slow, dan ada kelompok yang calm. Kategori ini muncul begitu saja berdasarkan penampilan perkelompok dan teman-temannya mengapresiasi.
Seperti penampilan kelompok Chocolate Sandwich mendapat aplaus meriah. Kelompok Chocolate Sandwich yang digawangi anak istimewa, Adhawa Sang Kelana Althaf.
Kelana, sapaan akrabnya, adalah anak inklusi, berkebutuhan khusus. Dia punya kemampuan luar biasa dalam berbahasa Inggris, jauh melebihi temannya. Saat presentasi, Kelana begitu memukau, penguasaan materi, percaya diri dan cara pelafalan kata bahasa inggris sangat baik dan gestur tubuh yang mendukung. Saat Kelana dan kelompoknya tampil, peserta tidak ada yang bersuara, semua memperhatikannya.
Penampilan Kelana dan teman-temannya pun usai dan tepuk tangan mengiringi berakhirnya presentasi kelompok ini. “Kelana hebat. Kelana luar biasaa. Hidup Kelana.” Spontan teman-temannya menyemangati penuh ketulusan.
Beri Simpulan Materi
Novita Dyah Puspita Sari mengakhiri pelajaran bahasa Inggris dengan memberi simpulan materi dan berpesan agar siswa semangat berlatih bahasa Inggris. Tak lupa dia memberi bintang prestasi kepada tiap kelompok untuk ditempel dibuku tugasnya.
“Semua mendapat bintang prestasi, hanya jumlahnya yang berbeda. Untuk yang tampil memukau tentu mendapat bintang prestasi terbanyak.”
Kepala SD Muri, Luthfi Arif MPd mengapresiasi pembelajaran seperti ini. Dia sangat senang karena siswa antusias dengan kegiatan proyek yang dilakukan dalam pembelajaran bahasa Inggris.
“Pembelajaran bahasa Inggris itu menyenangkan jika disajikan dengan praktik. Ya seperti pembelajaran berbasis proyek ini. Siswa tegang tapi sangat menikmati, tanpa sadar mereka mampu berbahasa Inggris,” katanya sambil tersenyum.
Jadi, lanjutnya, jangan anggap sesuatu itu sulit. Anggaplah semua itu mudah pasti akan terasa mudah jika terus menerus kita pelajari,” tandasnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.