Tingkatkan Kesiapsiagaan Jelang Muktamar Ke-48 Muhammadiyah, PDM Bantul Gelar Lomba Ambulans, liputan kontributor PWMU.CO Yogyakarta Affan Safani Adham.
PWMU.CO – Semarakkan Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bantul DI Yogyakarta menggelar Lomba Pertolongan Pertama pada Kegawat Daruratan (PPGD) Ambulans Muhammadiyah.
Sebanyak 20 titik ambulans yang ada di Kabupaten Bantul bersama tim relawan, relawati, dan driver ambulans mengikuti lomba yang berlangsung Ahad (11/9/2022).
Pelatihan Peningkatan Kapasitas
Koordinator Lomba PPGD Ambulans Muhammadiyah Kabupaten Bantul Budi Santoso menyampaikan kegiatan ini diawali dengan pelatihan peningkatan kapasitas bagi relawan ambulans Muhammadiyah.
“Peningkatan kapasitas dilakukan dua kali yang diikuti para relawan dari 20 titik ambulans Muhammadiyah se-Kabupaten Bantul bersama Forum Komunitas Ambulance Muhammadiyah Bantul,” ujarnya.
Acara ini, lanjutnya, dapat terselenggara atas dukungan dari RS PKU Muhammadiyah Bantul, tim bantuan medis Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), serta KKN Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta.
“Lomba ini menghadirkan juri yang ahli dalam bidangnya. Yakni Kepala IGD RS PKU Bantul dr. Yudi, Kepala Ruang IGD RS PKU Bantul Dwiyanti serta Kepala Yantrans RS PKU Bantul Sugeng Priyatno,” paparnya.
Tingkatkan Pelayanan Umat
Sementara itu Ketua Semarak Muktamar Ke-48 Muhammadiyah Bantul Sumarno mengatakan lomba ini dirancang sebagai salah satu bentuk upaya peningkatan pelayanan Muhammadiyah kepada umat.
“Peningkatan kapasitas relawan ini bertujuan agar ketika menolong pasien dalam keadaan gawat dapat ditolong dengan benar dan tepat. Sehingga pasien memiliki peluang lebih besar untuk diselamatkan,” ungkapnya.
“Yang paling pokok dari lomba ini bukanlah kemenangan lomba. Tetapi bagaimana bisa menerapkan ilmu yang didapatkan sehingga bisa menambah kebermanfaatan bagi umat,” tambahnya.
Gerakan, Menggerakkan dan Bergerak
Ketua PDM Bantul, Sahari juga menyinggung soal menumbuhkan semangat para relawan. Menurutnya substansi Muhammadiyah adalah sebuah gerakan, lalu menggerakkan dan bergerak.
“Semua aspek digerakkan oleh Muhammadiyah. Baik sosial, ekonomi maupun kemanusiaan. Semua dalam rangka menjawab petunjuk Allah swt yang memberikan tanda bahwa orang yang tidak beragama adalah orang yang tidak ada gunanya,” jelasnya.
Untuk beragama, sambungnya, harus menjadi orang yang berguna. Di antaranya seperti rombongan relawan dan relawati ambulans di bawah Majelis Pelayanan Sosial (MPS).
“Kita curahkan tenaga dan pikiran kita menjadi manusia berguna untuk menjawab firman Allah swt. Dan inilah Muhammadiyah sebagai gerakan yang menggerakkan serta senantiasa bergerak dan menggerakkan orang lain untuk kemanusiaan,” paparnya.
Direktur RS PKU Muhammadiyah Bantul Nur Cholid Umam Kurniawan siap mensupport segala kegiatan yang terkait dengan persiapan jelang Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah.
“Kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk kesiapan yang dilakukan oleh warga Muhammadiyah untuk memastikan pelaksanaan muktamar dapat berlangsung lancar,” terangnya.
“Ketika terjadi kecelakaan atau apapun di dekat kita, maka kru kita sudah siap melakukan pertolongan. Jangan sampai ada jamaah Muhammadiyah mau datang ke muktamar terjadi kecelakaan tapi kita tidak siap melakukan pertolongan,” tegasnya. (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.