Mental Kuat Akan Munculkan Pemimpin Amanah, liputan kontributor PWMU.CO Kabupaten Sidoarjo Dian Rahayu Agustina.
PWMU.CO – Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dan Tim Kesiswaan SMK Muhammadiyah 2 Taman (Duta) Sidoarjo, Jawa Timur menggelar Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) di Trawas Mojokerto, Rabu-Kamis (14-15/9/2022). Kegiatan ni diikuti 121 peserta kelas X dari berbagai jurusan.
Takwa dengan Menjaga Shalat
Pemateri pertama Suyanto MPdI mengingatkan siswa untuk tetap bersyukur dalam segala kondisi. Bersyukur atas nikmat iman dan Islam. Berjihad melawan hawa nafsu, diantaranya berbohong, merokok, meninggalkan shalat, malas belajar dan contoh yang lain.
“Di arena LDKS ini digodok calon-calon pemimpin. Dari sikap dan mental yang kuat akan muncul pemimpin yang amanah. Yang memiliki ketakwaan yang bagus. Takwa itu berhati-hati dalam ketaatan kepada Allah swt, hingga Allah ridha, baik kehidupan di dunia maupun kehidupan di akhirat kelak,” ujarnya.
Menurutnya cara tetap takwa kepada Allah swt adalah menjaga shalat. Shalat adalah barometer kebaikan manusia. “Jikalau seseorang masih munkar, maka patut dipertanyakan shalatnya. Padahal shalat mencegah kemunkaran. Dan shalat yang benar adalah sebagaimana shalatnya Rasulullah,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala SMKM Duta Rachmat Susilo SPd mengawali materinya dengan melontarkan pertanyaan pemantik kepada siswa yang hadir.
“Siapa pelajar itu?” tanyanya.
“Pelajar itu orang yang menuntut ilmu,” jawab Hilmi, salah satu siswa SMKM Duta.
“Pelajar itu orang yang mengikuti pembelajaran dengan rajin di sekolah,” jawab Haula, siswa SMKM Duta lainnya.
Belajar Itu Kebutuhan Manusia
Rahmat Susilo menjelaskan, siswa yang disebut pelajar adalah orang yang belajar, baik pembelajarannya di sekolah secara formal maupun di luar sekolah. Ada pula siswa yang belajar tetapi tidak mendapatkan ilmu apapun.
“Belajar amat luas maknanya. Indikatornya adalah dari tidak tahu menjadi tahu. Tahap kedua dari tidak bisa menjadi bisa. Proses inilah yang disebut keterampilan.
Tahap tiga adalah proses dari tidak paham menjadi paham. Wujud dari proses belajar adalah terjadinya perubahan sikap,” jelasnya.
“Belajar adalah sebuah kebutuhan manusia, berproses hingga manusia tiada. Ilmu itu alat untuk mempermudah segala urusan, termasuk urusan kehidupan setelah kematian. Dengan belajar maka daya jelajah lebih luas, lebih paham akan makna hidup,” imbuhnya.
Dalam kegiatan LDKS ini diumumkan pula prestasi M. Faizal Nabil Islam sebagai juara II dalam lomba Tapak Suci Remaja yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah II Tapak Suci se-Jawa Timur. Juga prestasi Muhammad Maulana Al Farisi sebagai juara II Lomba Poster Digital tingkat nasional. (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.