Siswa MAM 1 Karangasem Juara Kaligrafi di UIN Yogyakarta; Liputan Andi Vidiyanto, kontributor PWMU.CO Lamongan.
PWMU.CO – Siswa Madrasah Aliyah Muhammadiyah (MAM) 1 Ponpes Karangasem Paciran, Lamongan, Jawa Timur, Silmi Kaffah Karomi, juara II Lomba Kaligrafi dalam Festival Bahasa Arab ‘Sukarabic Fest V’ yang digelar di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Sabtu (17/9/2022).
Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof Dr Phil Al Makin MA, dalam sambutan penutupan acara menyampaikan terima kasih kepada panitia dan peserta yang telah berpartisipasi. Baik dari umum maupun mahasiswa yang berasal dari universitas favorit.
“Kegiatan ini di ikuti oleh peserta umum dan mahasiswa dari berbagai universitas favorit di Indonesia, bahkan sampai juga ada peserta yang dari Malaysia,” katanya tentang 423 peserta kegiatan ini.
Sukarabic Fest merupakan acara yang rutin diselenggarakan tiap tahun oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Selain kaligrafi, acara dilaksanakan selama tiga hari Kamis-Sabtu (15-17/9/2022) ini juga memperlombakan kaligrafi, hadrah, debat bahasa Arab, khitabah, essay bahasa Arab, qiraatus syi’ir, dan musabaqah qiraatul kutub.
Silmi Kaffah Karomi, siswa Kelas XII Agama, mengaku awalnya minder dengan pesaingnya. Pasalnya banyak mahasiswa yang juga mengikuti lomba ini.
“Pesertanya dari mahasiswa dari kampus-kampus terbaik di Indonesia. Makanya merasa minder. Tapi walaupun begitu saya merasa bangga dengan diri saya sendiri karena berhasil mendapatkan juara II,” ungkapnya.
Silmi mengungkapkan rasa terima kasihnya pada pembimbing dan guru-gurunya atas doa dan bimbingannya selama ini. “Saya ucapkan terimakasih kepada bapak dan ibu guru serta pembimbing saya selama ini: Bapak Ziham Azhar. Beliau ini pembina kaligrafi di Pondok Karangasem,” katanya saat ditemui oleh kontributor PWMU.CO.
Kepala MAM I Ponpes Karangasem Nur Hidayati SPd bangga terhadap siswinya itu dan berhasil menjuarai perlombaan tersebut. Dia menceritakan sebelum berangkat ke Yogyakarta, dia berpesan agar tidak perlu merasa minder dengan pesaingnya.
“Saya bilang ke dia, kalau sudah tidak usah minder, kamu punya kemampuannya. Lakukan yang terbaik dan yang kamu bisa,” kata Bu Hid, sapaan akrabnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni