Mengasah Pembiasaan, SD Muri Adakan Kegiatan Ini, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Erna Hamidah
PWMU.CO – Untuk menumbuhkan karakter disiplin, tanggung jawab, dan kerja sama SD Muhammadiyah Giri Kebomas Gresik Jawa Timur (SD Muri) mengadakan upacara setiap Senin di Ahad kedua.
Kepala SD Muri Lutfi Arif MPd memaparkan, untuk meningkatkan kedisiplinan, tanggung jawab, dan kerja sama harus terus diasah agar semakin tajam. Pembiasaan ini harus terus diajarkan secara terus-menerus. Mulai dari hal yang khusus seperti disiplin datang ke sekolah sampai yang umum, menjadi petugas upacara dan seremoni pagi, semisal.
“Hal ini supaya anak terbiasa melakukan dan menjadi kebiasaan yang melekat pada diri anak karena karakter itu tidak bisa sekaligus, tapi perlu dibiasakan dilakukan,” katanya, Senin (19/9/22).
Upacara yang dilaksanakan sekolah, lanjutnya, adalah upaya sekolah dalam dalam memberikan pelatihan sekalian menguatan pendidikan karakter. Dengan upaya ini, karakter siswa akan semakin meningkat sehingga mereka memiliki pengalaman hidup yang memiliki nilai guna di masa akan datang.
Menjaga Kebersihan
Pembina upacara Saidah Yuliana Wahyuni SPd dalam amanahnya mengingatkan kepada seluruh peserta upacara untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Hal ini adalah sebuah kewajiban dan tanggung jawab bersama.
“Sebab bila sering mengabaikan kebersihan yang rugi diri sendiri dan juga orang lain. Maka, tugas kita di sekolah, rumah, dan di mana saja supaya bisa menjaga kebersihan. Kebersihan adalah sebagian dari iman,” tekannya.
Selain itu, lanjutnya, siswa juga harus mengingatkan teman di sekolah bila ada yang membuang sampah tidak pada tempatnya. Siswa diingatkan supaya buang sampah di tempat yang sudah disiapkan di sekolah dengan memperhatikan jenis tong sampah organik dan anorganik.
“Semua itu bertujuan supaya warga sekolah hidup sehat,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, wakil kepala sekolah bagian kesiswaan Umamah SAg mengungkapkan dengan upacara yang dilakukan di sekolah, siswa bisa belajar karakter disiplin, patuh aturan, mendapat pesan positif dari pembina upacara.
“Inilah manfaat ketika siswa mengikuti upacara. Maka, siswa bisa menjalani kegiatan ini dengan hikmad,” tandasnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.