Bertabur Humor, Pesan Wali Kota Gus Ipul pada Kepala Sekolah Se-Kota Pasuruan; Liputan Rozzaqul Hasan, kontributor PWMU.CO Kota Pasuruan.
PWMU.CO – Selasa (20/9/2022) pukul 10.00 WIB, Wali Kota Pasuruan, Jawa Timur, Saifullah Yusuf memasuki Aula Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Pasuruan Gus Ipul, sapaan akrabnya, hari itu menjadi pembina apel yang diikuti oleh kepala TK/SD/SMP negeri dan swasta se-Kota Pasuruan.
Mengenakan seragam khaki lengan pendek dan peci hitam, Gus Ipul didampingi Wakil Wali Kota Adi Wibowo dan Kepala Dinas Pendidikan Lucky Danardono turut serta menyertai.
Dia menyampaikan apel ini adalah sarana silaturahim wali kota dengan kepala sekolah sekaligus menguji kesehatan kepala sekolah seberapa kuat berdiri. Sontak seisi ruangan tertawa mendengarnya.
“Pak Lucky sebagai Kepala Dinas merupakan momentum bagi kita untuk membuat langkah-langkah nyata demi memperbaiki dunia pendidikan di Kota Pasuruan,” ujarnya menyinggung Kepala Dinas Pendidikan yang baru itu.
Dan ini, lanjutnya, amat sangat bergantung kepada guru karena ia adalah penentu utamanya. Dan guru pemimpinnya adalah kepala sekolah. Keberadaan kepala sekolah adalah untuk memperbaiki, mendorong, memotivasi guru-guru agar terus berinovasi.
“Saya minta kepada Pak Lucky nanti dikomandani Mas Adi, panggilan akrab Wakil Wali Kota pasuruan, diskusikan, mantapkan, bikin strategi, susun program, dan kegiatan-kegiatan dalam rangka untuk meningkatkan kualitas guru dan menajemen sekolah. Saya minta kerja samanya, dukungannya. dan semangatnya dari kepala sekolah,” imbaunya.
Pada tahun 2023 Kota Pasuruan ditunjuk sebagai tuan rumah pelaksanaan Musabaqah Tilawati al-Qur’an (MTQ) ke-30 Provinsi Jawa Timur.
“Dalam menyambut MTQ ini saya mengajak semua kalangan untuk turut berpartisipasi, ASN (aparatur sipil negara) dan kelompok masyarakat. Hari ini saya ingin mengajak para kepala sekolah, dunia pendidikan ikut terlibat dalam menyambut MTQ,” ujarnya.
Dia menyampaikan, banyak yang ingin dia harapkan dari dunia pendidikan dalam menyambut MTQ. “Pertama mari kita mulai dengan membuat sekolah kita bersih. Mulai dari bersih toiletnya bukan hanya bersih ruang tamunya. Sebab kebiasaan kita membersihkan yang kelihatan saja. Sedangkan yang tidak kelihatan tidak dibersihkan,” terangnya.
Dia menegaskan, itu dari sisi integritas bisa dikatakan kurang berintegritas. Orang yang berintegritas adalah orang yang melakukan hal yang sama ketika ada orang maupun tidak ada orang. Apabila kita bisa menjaga kebersihan dimana pun. Itu tanda pertama kita bisa disebut memiliki integritas.
Toilet sekolah hendaknya dibuat bersih, rapi, diberi bunga, cermin, dan sebagainya hingga orang kerasan berada di toilet. Setelah itu baru kemudian merperindah ruangan kelas, ruang tamu, halaman dan seterusnya.
“Kepala sekolah harus punya taste bagaimana mengatur toilet dan ruangan-ruangannya,” tandasnya.
Karnaval dan Rekreasi Kepala Sekolah
Dalam rangka menyambut MTQ, Gus Ipul berkeinginan mengadakan karnaval yang diikuti oleh sekolah se-Kota Pasuruan untuk dipamerkan pada momen tertentu. Karnaval tersebut menjadi panggung kampanye bagi sekolah.
Menurutnya, sekolah bisa menampilkan prestasi dan keunggulan masing-masing sehingga menunjukkan bahwa sekolah di Kota Pasuruan terus berbenah memperbaiki kualitasnya.
“Saya ingin banyak inovasi yang dilakukan di setiap sekolah, ATM saja (amati, tiru, modifikasi). Saling belajar, tidak usah malu. Kalau perlu ajak rekreasi studi banding ke sekolah yang memang bisa ditiru. Saya punya bis mercy, nganggur tapi gak ono reme (tidak ada remnya),” ungkapnya berkelakar. Hadirin tertawa mendengarnya.
Saya minta, lanjutnya, Pak Lucky menyiapkan anggarannya untuk bisa studi banding dalam rangka meningkatkan kualitas. Musyawarahkan ke mana tujuannya sekaligus ajak rekreasi. Pilih yang ada jalan tolnya. Sampai Jakarta atau Bandung boleh.
“Siap rekreasi?” tanya Gus Ipul.
“Siap,” jawab para kepala sekolah sambil bertepuk tangan meriah.
Di akhir kegiatan Gus Ipul berencana mengadakan apel guru se-Kota Pasuruan dengan mendatangkan Mendikbudristek Nadiem Makarim dan menteri BUMN Erick Thohir. Keduanya memiliki hubungan dengan Pasuruan. Nadiem kakeknya dari Pasuruan dan Erick Thohir istrinya berasal dari Pasuruan.
“Sing Pasuruan tekakno kene ae. Sing penting nyumbang. Jare wong Meduro komunikasi (teko, muni, ngasih). Nek teko, muni terus moleh arane komu,” tutur gus Ipul.
(Yang Pasuruan datangkan ke sini saja. Yang penting menyumbang. Kata orang Madura komunikasi (datang, berbicara, memberi). Kalau hanya datang lalu berbicara terus pulang itu namanya komu). Hadirin semakin keras tertawa mendengarnya.
Gus Ipul menegaskan, tujuan dari kegiatan ini adalah memperbaiki kualitas pelayanan. Dimulai dari memperbaiki sarana prasarana dengan membuat lingkungan sekolah bersih, nyaman, dan asri sehingga murid-murid terinspirasi. Kemudian meningkatkan kualitas guru melalui berbagai macam cara termasuk studi banding sehingga ada semangat dan inovasi.
Ia menyampaikan, manajemen sekolah perlu diperbaiki. Gunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS) seefektif munakin dan sesuai dengan ketentuan. Kalau ragu dikomunikasikan dan ditanyakan. Manajemen ini tata kelola termasuk tata kelola keuangan.
Kepala sekolah, sambungnya, kudu selamet (harus selamat). Manajemen diperbaiki supaya kepercayaan publik terus meningkat. Persaingan antarsekolah saat ini makin meningkat kalau mengelolanya tidak karu-karuan nanti akan ditinggalkan murid dan orangtua. Contohnya rumah sakit. Meskipun milik pemerintah kalau tidak berinovasi akan ditinggalkan. Banyak rumah sakit pemerintah yang kalah dengan swasta.
“Biar nanti saat pensiun tidurnya nyenyak. Pensiun pekerjaannya, juga pensiun masalahnya,” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni