PWMU.CO– Generasi santai menjadi ulasan Forum Taaruf Mahasiswa (Fortama) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) tahun akademik 2022/2023.
Ulasan disampaikan oleh Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof Achmad Jainuri MA PhD di Auditorium KH Ahmad Dahlan Kampus 1 Umsida, Celep, Sidoarjo, Kamis (22/9/2022).
Prof Jainuri mengatakan, kesan yang sementara orang katakan, generasi kita sekarang adalah leisurely young generation. ”Jadi generasi santai, kerjaannya setiap malam ke kafe, padahal sesungguhnya mereka belajar,” tuturnya di hadapan ribuan mahasiswa baru Umsida.
Menyoal fenomena tersebut, Prof Jainuri mengaku tidak mempermasalahkan gaya hidup generasi muda masa kini. Ia justru menyayangkan apabila kebiasaan ini dilakukan setiap hari dan setiap saat.
”Oleh karena itu, dengan adik-adik masuk ke Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, insyaallah bimbingan akan selalu diarahkan untuk mencetak adik-adik menjadi insan akademis yang tidak hanya memiliki kompetensi keilmuan sesuai bidang yang dipilih masing-masing, tetapi nilai etika, moral, agama, yang itu melandasi bagaimana nanti ilmu yang akan adik-adik gunakan setelah kembali ke masyarakat,” tuturnya.
Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) Umsida itu menegaskan, fasilitas yang diberikan kampus diperlukan untuk menunjang mahasiswa dalam menentukan self-identity. Jati diri yang dipenuhi dengan kompetensi keilmuan dan nilai moral, etika, agama.
”Selanjutnya itu semua untuk mempersiapkan adik-adik menyongsong 2045, yang dikatakan generasi emas itu,” tuturnya.
Bapak tiga anak itu mengatakan, mahasiswa yang menempuh proses belajar selama 4 tahun ini sejatinya untuk menemukan jati diri dan membentuk mereka menjadi sosok pemimpin yang diharapkan di masa depan.
Ia kembali menambahkan, ilmu yang nantinya diperoleh mahasiswa setelah menyelesaikan perkuliahan, akan berguna dalam memberikan kemakmuran.
”Apa kemudian fungsi dari ilmu yang saudara peroleh dari Umsida setelah tamat ini, itulah yang sangat penting. Bagaimana ilmu dengan nilai etika, moral, agama nanti, adik-adik akan pergunakan untuk mengelola aset di negara kita ini, yang ada di nusantara ini, tujuannya untuk memberikan kemakmuran bagi siapa saja yang tinggal di Indonesia,” ungkap Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim ini.
Aset Negara
Aset sumber daya alam yang melimpah di Indonesia ini, lanjut Prof Jainuri, tidak bisa ditangani dengan baik oleh warga Indonesia sendiri bukan karena tidak memiliki kemampuan untuk mengelola, tetapi situasi yang memungkinkan mereka tidak bisa melakukan pengelolaan terhadap aset-aset itu.
”Karena kebijakan yang dirasakan ada kecenderungan tidak memberikan kesempatan kepada mereka yang punya kompetensi itu,” tuturnya.
Prof Jainuri menyebut, masyarakat memiliki keterbatasan untuk mengekspresikan kreativitasnya. Bahkan mereka kerap mendapat kriminalisasi. Hal ini bisa diantisipasi bila mahasiswa membekali diri dengan kekuatan nilai etika, moral, agama.
”Kami menyampaikan selamat datang ke kampus, dari sini pencerahan bersemi, kampus yang tidak hanya dikenal oleh masyarakat Sidoarjo dan Jawa Timur, juga dikenal oleh masyarakat Indonesia dan dunia melalui prestasi-prestasi yang telah diraih oleh mahasiswa, dosen, maupun civitas akademika lain, yang semuanya mengabdikan diri untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di kampus kita tercinta ini,” tandasnya mengakhiri ceramah Fortama.
Penulis Shinta Amalia Ferdaus Editor Sugeng Purwanto