Dengan Isak Tangis, Rektor Baru UMG Berjanji Melanjutkan Program Almarhum Eko Budi Leksono; Liputan Aries Kurniawan, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) Nadhirotul Laily SPsi M Psi Psikolog memberi sambutan sambil menahan isak tangis, usai dilantik, pada Sabtu (24/9/2022) di Hall Sang Pencerah UMG.
Dengan suara yang parau wanita asal Lamongan ini menyampaikan program rektor sebelumnya—almarhum Dr Eko Budi Leksono ST MT—yang mendesak untuk dilaksanakan.
Beberapa program yang disampaikan Ely, sapaannya, selepas pelantikan. Di antaranya percepatan peningkatan penjaminan mutu dengan indikator akreditasi maupun ISO internasional, pendirian Fakultas Kedokteran masih dalam masa moratorium, dan peningkatan kesejahteraan SDM.
“Almarhum Dr Eko telah menyesuaikan gaji dosen sesuai dengan standar gaji PNS tabel 2015. Maka jika kondisi keuangan memungkinkan maka segera menyelesaikan gaji PNS tabel 2020,” ujarnya.
Program selanjutnya adalah pengembangan lahan kampus tanah Tebaloan Duduksampeyan Gresik seluas 32 hektar dan pendirian gedung baru di lahan parkir.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr M Saad Ibrahim MA menyampaikan dari delapan Universitas Muhammadiyah di Jawa Timur baru Nadhirotul Laily SPsi MPsi Psikolog yang perempuan (baca Nadhirotul Laily, Rektor Wanita Pertama UMG Dilantik),
|“Ini merupakan bagian dari takdir Allah dan saya berharap ini menjadi bagian untuk dapat mewujudkan Universitas Aisyiah di Jawa Timur,” harapnya.
Untuk pengembangan kampus, Saad menyampaikan adanya kesinambungan antara rektor sebelumnya merupakan hal yang penting. Ini dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan peletakan dasar yang dilakukan Prof Dr A Malik Fajar dan dilanjutkan oleh Prof Dr Muhadjir Effendy MAP, serta rektor selanjutnya.
Demikian juga dengan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yang peletakan dasarnya dilakukan Prof Dr Syafiq A. Mughni MA kemudian dilanjutkan oleh Prof Dr Achmad Jainuri.
‘’Relasi antara kepemimpinan sebelumnya dan sesudahnya merupakan ciri pimpinan yang proyektif,’’ tegas Dosen Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang ini.
Saad memberi pesan agar rektor yang baru dapat menerima semua masukan dari semua pihak terutama dari rektor sebelumnya. ‘’Almarhum Eko telah menjalankan hal ini, dan tiba-tiba Allah memanggil,’’ paparnya.
Saad mengatakan, yang perlu dilakukan oleh rektor baru adalah membangun sistem di lembaga ini dengan baik seperti yang dicontohkan pemimpin wanita yang telah ada seperti Perdana Menteri Inggris Margaret Hilda Thatcher.
’’Untuk menunjang hal ini maka yang penting adalah penyelesaian studi doktoralnya di Malaysia,’’ tegasnya.
Ketua PP Muhammadiyah Prof Dr Syafiq A. Mughni MA menekankan pembenahan di bidang-bidang yakni penguatan sumber daya manusia (SDM) baik secara psikis, psikologis, maupun jasmani. Juga penguatan dan pengembangan manajemen serta perluasan wawasan.
Hal ini dilakukan dengan menjalin komunikasi yang baik. ‘’Karena dalam Muhammadiyah menganut prinsi fastabiqul khairat. Bukan mengalahkan tapi mengajak bersama-sama untuk lari cepat dalam memperoleh kebaikan,’’ ungkapnya.
Jadi, katanya, dalam melaksanakan hal ini tidak cukup dengan komitmen ideologis yakni komitmen dengan persyarikatan Muhammadiyah yang kokoh namun harus diiringi dengan kemampuan manajerial yang baik bersama-sama. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni