Kalimah Spemdalas: Muslimah Perindu Surga, Jagalah Lisanmu! Liputan Lely Badriyah, komtributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Kajian Muslimah (Kalimah) SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas) Gresik, Jawa Timur, bertema ‘Muslimah Perindu Surga Jagalah Lisanmu’ digelar di Andalusia Hall, Jum’at (23/9/22). Kegiatan ini diikuti oleh para siswi kelas VII-IX.
Alya Hayu Kirana, siswi Kelas IX Baghdad, menjadi pemateri dalam Kalimah kali ini. Dia mengawali ceramahnya dengan memaparkan definisi cantik dengan menanyakan pendapat teman-temannya. Dia lalu menyimpulkan, cantik itu Muslimah yang lisannya terjaga, cerdas, yang menutup auratnya, dan memiliki akhlak mulia.
“Teman-teman juga pernah mendengar nggak nih mulutmu harimaumu dan jarimu harimaumu ? Nah dari kata-kata tersebut dapat diartikan bahwa perkataan kita bisa menjadi senjata tajam sehingga dapat menyakiti hati orang lain jika tidak dijaga dengan baik,” jelasnya.
Siswi yang akrab disapa Alya ini juga menjelaskan cara agar kita senantiasa dapat menjaga lisan. “Adapaun cara agar kita dapat menjaga lisan kita supaya senantiasa tidak menyakiti hati orang lain yaitu ada tiga teman-teman,” jelas dia.
Pertama, dengan menjaga perkataan. “Dalam hal ini kita dapat melakukannya dengan stopberkata kasar, hindari berkata kasar lalu dapat diganti dengan kalimat yang baik. Misalnya ‘Gila! Cakep banget’ dapat diganti dengan ‘Masyaallah cakep banget’,” tambahnya dengan semangat.
Dia melanjutkan, terdapat hadits yang mencantumkan hukuman untuk manusia yang tidak menjaga lisannya. “Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan kalimat tanpa dipikirkan terlebih dahulu, dan karenanya dia terjatuh ke dalam neraka sejauh antara timur dan barat.“ (HR Muslim No. 2988)
Menjaga Nada Bicara
Kedua menjaga nada bicara. Terutama dalam berbicara dengan orang yang lebih tua. Harus sopan dan menggunakan bahasa yang baik. “Seperti contohnya adab yang salah saat berbicara dengan orang yang lebih tua adalah berbicara dengan nada tinggi seperti membentak, berbicara sambil kepala ditegakkan, dan yang paling parah adalah membantah orangtua,” urai Alya.
Ketiga, menghindari ghibah dan adu domba. Dia menjelaskan, ghibah adalah membicarakan hal negatif orang lain. Sedangkan adu domba (namimah) dapat merusak hubungan di antara kita.
“Dapat diingat kembali teman-temanku bahwa Allah sudah melarang kita untuk berbuat hal tersebut seperti yang sudah dijelaskan dalam al-Qur’an Surat al-Hujurat Ayat 12. GhibahDiumpamakan seperti orang yang memakan daging sadaranya yang telah mati,” ujarnya.
Dengan didampingi Ustadzah Ashifa’un Najah SPd, Alya melanjutkan penjelasannya dengan memaparkan manfaat apa saja yang dapat diambil dari menjaga lisan.
“Adapun manfatnya yaitu Allah menjamin surga baginya, terhindar dari api neraka, Allah akan menutup aibnya, dan merupakan sedekah,“ jelasnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni