Habib Chirzin Ungkap Pesan Syeikh Yusuf Al Qaradhawi untuk Pemimpin Parpol, Liputan Sayyidah Nuriyah, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Duka mendalam Dr (HC) Muhammad Habib Chirzin–Country Representative Indonesia di International Institute of Islamic Thought (IIIT) Washington DC–rasakan selepas berpulangnya salah satu ulama besar Islam Syeikh Dr Yusuf Al Qaradhawi pada Ahad (26/9/2022) di Doha, Qatar.
“Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Memang, kita adalah milik Allah dan kepada Allah-lah kita kembali. Dengan duka dan kesedihan mendalam, saya menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya,” ucap Habib, kepada PWMU.CO, Sabtu (1/10/22) pagi melalui WhatsApp.
Kemudian, penerima penghargaan Ikon Prestasi Pancasila 2021 dari Badan Pembina Ideologi Pancasila Republik Indonesia itu mengenang, “Sebuah kehormatan bagi saya bisa mendampingi beliau dalam kunjungannya bersama Dr Mohammad Omar Zubair, Dr Ahmad Totonji, dan Syekh Jamal Shirawan ke beberapa tokoh terkemuka Indonesia pada tahun 1999.”
Saat itu, Syeikh Yusuf Qaradhawi dan rombongannya mengunjungi Presiden Republik Indonesia (RI) yang ketiga Prof Dr Ir Bacharuddin Jusuf Habibie beserta jajaran pejabat negara pada masa itu. Di antaranya Ketua Dewan Pertimbangan Agung RI Leut Gen Ahmad Tirto Sudiro dan Menteri Riset dan Teknologi Prof Dr Ir Muhammad Zuhal MSc.
Selain itu juga bertemu dengan Menteri Pangan dan Holtikultura Prof Ahmad Muflih Saefuddin, Menteri Koperasi dan UKM Dr Adi Sasono, dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Dr (HC) Ir Burhanuddin MA.
Pesan Penting
Masih terang di ingatan Habib Chirzin pesan penting dari almarhum kala itu. “Sebagaimana yang disampaikan kepada saya oleh Syeikh Dr Yusuf Qaradhawi lewat telepon dari Jeddah, sebelum ke Jakarta, yang penting adalah silaturahmi di antara pemimpin,” ungkapnya.
“Terus menjaga persatuan dengan terus melakukan silaturahmi dan musyawarah,” sambung Ketua Badan Hubungan dan Kerjasama Luar Negeri PP Muhammadiyah 1990-1995 itu. Hal itu juga dia sampaikan pada pertemuan dengan para pemuka masyarakat dan pemimpin partai politik yang baru dibentuk di masa reformasi.
Di mata Habib, Syeikh Yusuf Qaradhawi juga mencintai dan mempunyai perhatian yang besar terhadap perkembangan ekonomi serta kesejahteraan umat dan bangsa Indonesia. “Maka kami juga agendakan untuk pertemuan dan diskusi di IBI, bersilaturahmi dengan Gubernur BI,” jelas dia.
Pria yang mendapat gelar Doktor Honoris Causa dalam bidang Sosiologi Perdamaian dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (21/9/22) itu akhirnya mendoakan, “Semoga Allah mengangkat derajatnya dan memasukkan beliau ke surga.”
Habib juga berdoa, semoga Allah SWT menempatkan almarhum bersama para nabi, sahabat, syuhada, dan orang-orang shalih. “Semoga Allah memberkahi kita dengan lebih banyak ulama seperti beliau,” imbuh penerima penghargaan The Ambassador of Peace, Interreligious, and International Federation for the World Peace di Korea pada 2002 itu. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni