PWMU.CO – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Dr M Saad Ibrahim menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas tragedi malang di Stadion Kanjuruhan Malang.
“Ini sebuah potret kecil tentang keadaban bangsa ini. Semua elemen penting bangsa perlu koreksi diri,” ujarnya pada PWMU.CO Ahad (2/10/2022).
Saad menyampaikan, pesan keprihatian itu juga telah dia sampaikan kepada Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur Irjen Nico Afinta. “Mohon izin saya sampaikan hal di atas kepada Bapak Kapolda. Moga ketentraman dan keadaban Jatim bisa kita rajut kembali,” ujarnya mengutip pesannya kepada Irjen Nico Afinta.
Tidak sampai di situ, Saad juga menyampaikan keprihatinannya pada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
“Saya sampaikan juga kepada Ketua Umum dan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah: Prof Haedar Nashir dan Proh Abdul Mu’ti,” ujarnya.
Selain menyampaikan keprihatinan, Saad juga memberikan usul liga berbasis teologi dan etika. “Jika di ‘Republik Muhammadiyah’ setiap PWM (Pimpinan Wilayah Muhammadiyah) punya klub sepakbola, lalu dibuat liga yang berbasis pada nilai teologi dan etika, rasanya bisa menjadi pelajaran dan teladan bagi bangsa ini,” ujarnya.
Kepada rumah sakit Muhammadiyah di Malang, Saad menginstruksikan agar memberi layanan pada koban dengan sebaik-baiknya, jika ada yang berobat. “Para direkturnya silakan membuat release press, siap membantu proses pengobatan para korban,” instruksinya.
127 Meninggal Dunia
Mengutip Kompas, sebanyak 127 orang tewas dalam kerusuhan suporter yang pecah seusai pertandingan derbi Jawa Timur, Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam.
“Dalam kejadian tersebut telah meninggal 127 orang, dua di antaranya anggota Polri,” ungkap Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam konferensi pers di Malang, Ahad (2/10/2022).
Nico mengatakan, ada 34 orang yang meninggal dunia di stadion dan yang lainnya (93) meninggal dunia di rumah sakit. Selain itu, polisi mencatat, ada sekitar 180 orang yang tengah dirawat di sejumlah rumah sakit.
Sebelumnya diberitakan, kerusuhan suporter pecah dalam laga yang digelar dalam rangkaian laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 ini. Dugaan sementara, para korban terinjak-injak supporter lain, serta sesak nafas akibat semprotan gas air mata jajaran keamanan.
Kericuhan terjadi setelah para suporter turun ke lapangan karena tidak terima atas kekalahan tim Singo Edan dalam menjamu Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. Meraka tampak tidak terima dan merangsek turun ke lapangan, meloncati pagar.
Jajaran pengamanan pun terlihat kewalahan menghalau kericuhan tersebut. Puncaknya, pihak keamanan menembakkan gas air mata ke kerumunan suporter tersebut. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni