PWMU.CO – Mahasiswa Unisa Yogyakarta Magang di RS Muhammadiyah Lamongan Jawa Timur. Program Magang ini merupakan komitmen Progam Studi (Prodi) Akuntansi Unisa Yogyakarta dalam menyelenggarakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Magang Kampus Merdeka adalah bagian dari program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan.
Dalam program Magang Kampus Merdeka ini, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman kerja di industri atau dunia profesi nyata selama satu semester.
Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta melalui Dosen Pembimbing Lapangan Muhamad Rifandi SE MAk Akt CA pada Selasa (20/9/2022) menerjunkan dua mahasiswa Program Studi (Prodi) Akuntansi untuk melakukan magang selama tiga bulan di Rumah Sakit (RS) Muhammadiyah Lamongan.
Agenda pelepasan diselenggarakan di ruangan Timkordik lantai 3 pada pukul 07.30 wib. Pelepasan mahasiswa Unisa diterima oleh tim RS Muhammadiyah Lamongan yang terdiri dari Wakil Direktur Keuangan Drs Taufik Yudiantoro Ak MAcc, Komkordik Ririn Puji Astutik SPsi dan Kepala Bagian Keuangan Suliatin SE Ak.
Muhamad Rifandi dalam sambutannya menyampaikan Program Magang MBKM ini merupakan sinergi antara Unisa Yogyakarta dengan RS Muhammadiyah Lamongan Jatim.
“Sebelumnya mahasiswa lebih banyak dibekali hal-hal yang bersifat teoritis. Dengan program magang ini kami mengharapkan mahasiswa memiliki ketrampilan teknis, dan juga kemampuan manajerial lainnya,” ujarnya.
Rifandi – sapaan akrabnya menambahkan, dua mahasiswa yang mengikuti program Magang MBKM di RSM Lamongan ini adalah Didit Agustino dan Danang Kuncara Jakti. Keduanya adalah mahasiswa Prodi Akuntansi Unisa semester VII.
“Dengan program ini mahasiswa mendapatkan pembelajaran langsung di tempat kerja mitra magang. Mahasiswa akan mendapatkan hard skills maupun soft skills. Dan diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai situasi dan dunia kerja secara nyata,” jelasnya. (*)
Penulis Didit Agustino dan Danang Kuncara. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.