Tiga Modal Utama Menjadi Pendidik, liputan kontributor PWMU.CO Bojonegoro Nova Riana Putri
PWMU.CO – Guru harus terus meningkatkan kualitas mutu guru yang profesional dalam mengajar disampaikan Pengawas Madrasah Kecamatan Balen Drs Zaenuddin Agus Arif MPdI di MI Muhammadiyah 7 Kenep Bojonegoro Jawa Timur, Selasa (4/10/22).
Dia menyampaikan untuk bisa mencapai kualitas tersebut, tips menjadi seorang pendidik itu modal pertama adalah jujur. Seorang pendidik harus mampu menjaga perilaku, terutama dalam hal melakukan tuturan berbicara.
“Seorang guru harus mampu menjadi teladan yang baik bagi anak didiknya. Tutur kata yang sopan, untuk menyentuh hati siswa. Selain itu Kepala madrasah dan guru juga harus memiliki kompetensi. Jangan merasa bosan untuk terus belajar, sebab semua yang dilakukan guru akan menjadi contoh bagi anak-anak,” ujarnya.
Kedua, disiplin. Di sini, pendidik harus memiliki ilmu pedagogik yang cukup luas, kepribadian yang bagus, jiwa sosial yang tinggi, dan profesional dalam mentransfer ilmu kepada anak didik. Guru tidak membiasakan datang terlambat ke sekolah, kecuali hal yang sangat mendesak.
Menciptakan Inovasi Baru
Zaenuddin Agus Arif menjelaskan poin ketiga adalah mandiri. Seorang guru harus dapat mandiri dalam melakukan pembelajaran. Mampu menciptakan inovasi baru dalam proses pembelajaran yang diterapkan melalui berbagai metode pembelajaran.
“Yang tujuannya tak lain selain mencapai tujuan pembelajaran. Apalagi di zaman serba teknologi, metode ceramah, pemberian tugas bukan lagi metode yang utama. Guru harus mampu menginovasikan, menarik semangat belajar untuk pemecahan masalah, di mana siswa yang memiliki peranan aktif dalam pembelajaran,” ungkapnya.
Pendidikan Karakter
Dalam kesempatan itu, Kepala MIM 7 Kenep Suprapto SAg memperkenalkan seluruh tenaga pendidik dan menjelaskan seluruh program-program sekolah kepada bapak pengawas Madrasah, khususnya Program Class English dan Penguatan Pendidikan Karakkter (PPK).
”PPK di sini dijalankan dengan tujuan penanaman jiwa nasionalisme, disiplin, rasa kasih sayang terhadap sesame. Tidak lupa penanaman religius yang utama pada anak didik,” katanya.
Dengan program ini, harapnya, kompetensi lulus dari madrasah ini sudah terbekali dengan sikap-sikap tersebut. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.