Pelajari Pembuatan Kopiah, Siswa SD Mugres Kunjungi Rumah Produksi, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Abizar Purnama
PWMU.CO – Besali. Itulah istilah yang akrab diucapkan masyarakat Gresik untuk menyebut rumah produksi barang kerajinan kopiah. Terutama, bagi warga di sekitar pesisir yang sejak dahulu banyak bekerja sebagai perajin kopiah.
Siswa kelas V SD Muhammadiyah Kompleks Gresik Jawa Timur (SD Mugres) mengunjungi salah satu besali yang berlokasi di Jalan KH Kholil Gresik Jawa Timur yang lokasinya tidak jauh dari sekolah. Besali yang mereka kunjungi ini merupakan milik perusahaan produsen kopiah Awing, Rabu (5/10/22).
Koordinator pelaksana kegiatan outdoor, Achmad Fazrien Aziz SPd menjelaskan karena terbatas tempat, 125 siswa kelas V dibagi menjadi dua gelombang, dan didampingi lima guru.
“Tujuan dari kunjungan berkonsep outdoor learning ini untuk melihat secara langsung proses pembuatan kopiah hingga pengepakannya. Banyak siswa yang belum tahu bahwa Gresik merupakan salah satu kota produsen kopiah beludru terbesar di Indonesia,” ujarnya.
Dia memaparkan dengan target pembelajaran tersebut, sekolah mengajak mereka mengamati proses pembuatan kopyah secara langsung. Seperti apa cara pembuatan dan pengepakan yang dilakukan produsen Kopiah Awing.
Proses Produksi Barang
Achmad Fazrien Aziz mengatakan pemilihan lokasi tujuan kunjungan ini juga menyesuaikan dengan tema pembelajaran yang sedang diikuti siswa. Yakni, mengenai proses produksi barang dan distribusinya.
“Apalagi di dekat sekolah ada brand kopiah terkenal di Asia sekaliber Awing,” tuturnya.
Dengan demikian, lanjutnya, kegiatan outdoor learning di SD Mugres diselenggarakan tidak hanya sebagai variasi pembelajaran. Lebih dari itu, dengan mengamati secara langsung objek yang dipelajari, siswa lebih mudah memahami dan lebih lama tersimpan di dalam memori.
“Dengan begitu, tujuan pembelajaran akan dicapai secara efektif,” tambahnya.
Dihubungi PWMU.CO, Kepala SD Mugres Luluk Subaidah SPi SPd menyampaikan kegiatan ini ditujukan untuk semua siswa di semua jenjang kelas.
“Tentunya, tujuan lokasinya berbeda-beda. Menyesuaikan tema pembelajaran yang sedang berlangsung,” tandasnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.