Cara Ibu Muda Mengatur Kegiatan Nasyiah dan Rumah Tangga, Liputan Kusmiani Kontributor PWMU.CO Gresik
PWMU.CO – Ibu muda Nasyiatul Aisyiyah harus bisa mengatur kegiatan antara bernasyiah dan berumah tangga.
Hal itu disampaikan Nur Alfah SPd, Sekretaris Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Wringinanom, Gresik, Jatim, dalam pertemuan rutin Pimpinan Cabang Nasyiah Aisyiyah (PCNA) Wringinanom yang bertempat di Musholl Asy Syafii Lebanisuko Wringinanom, Ahad (2/10/2022).
Mengawali pembicaraannya Alfah, sapaan akrabnya, membacakan pantun di hadapan para ibu muda yang berseragam kuning gading.
Jalan-jalan ke Malaysia
untuk belajar ilmu sejarah
bersama Nasyiatul Aisyiyah
hidup semakin terarah
Pantun yang dia utarakan tersebut secara spontan disambut tepuk tangan dan sahutan cakep oleh yunda-yunda Nasyiah.
Kepala Taman Pendidikan Quran (TPQ) Aisyiyah Ranting Panggang ini menjelaskan, semua orang berpeluang masuk surga, ia menyitir Quran Surat An Nisa ayat 124
Dan barang siapa mengerjakan amal kebaikan baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka mereka itu akan masuk ke dalam surga dan mereka tidak didzalimi sedikitpun.
“Itulah motivasi kita berNasyiah karena Allah, bukan untuk sekedar gaya dan supaya bisa keluar rumah apalagi sekedar untuk foto bersama atau selfi,” jelasnya.
Motivasi kedua, lanjutnya, ia menyitir Quran surat An Nahl ayat 97. Barangsiapa mengerjakan amal kebaikan baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
“Disela-sela kesibukan, kita menyempatkan berNasyiah, sekecil apapun amal kebaikan kita, pasti ada balasan dari Allah SWT,” tandasnya.
Cara Membangun Organisasi Islam
Ibu yang menjabat sebagai Bendahara di Taman Kanak-Kanak (TK) Aisyiyah (Aisyiyah Bustanul Athfal [ABA]) 39 ini menyebutkan, ada tiga cara membangun organisasi islam.
Pertama, keikhlasan. Ia menyitir Quran Surat an-Nisa ayat 125. “Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada dengan orang yang ikhlas berserah diri kepada Allah. Sedang dia mengerjakan kebaikan, dan mengikuti agama Ibrahim yang lurus dan Allah telah memilih Ibrahim menjadi kesayanganNya.’
Tidak suka dipuji, sambungnya, dan tidak ambisi jadi pemimpin, merupakan salah satu sikap ikhlas. “Selalu mendengarkan nasihat juga menerima kritik atau saran, merupakan sikap bijak dalam membangun organisasi,” jelasnya.
Kedua, kebersamaan, ia melanjutkan membaca Quran surat al-Hujurat ayat 13. “Wahai manusia! Sungguh Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang yang bertaqwa. Sungguh Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.”
Ibu dua putra dan satu putri itu menjelaskan, berorganisasi itu saling bekerjasama, ia memberikan contoh, jika salah satu departemen belum menjalankan program kerja, hendaknya departemen yang lainnya mengingatkan, sehingga bisa berjalan beriringan.
Ketiga, pengorbanan, lanjutnya ia menyitir Quran surat al-Hujurat ayat 15 “Sesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya adalah yang beriman kepada Allah dan RasulNya kemudian mereka tidak ragu-ragu. Dan mereka berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.”
Ia menceritakan, ketika masih berumur 15 tahun ia sudah bergabung di Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM). Sehingga ia merasakan banyak ilmu yang ia dapat.
“Kini saya sudah berumah tangga, dengan kesibukan yang padat, tetapi saya bisa menyempatkan untuk aktif di Aisyiyah. Itu semuanya juga karena dukungan suami,” ujarnya.
Guru Kelompok B TK Aisyiyah 39 ini mengutarakan bagaimana cara suami agar senantiasa mendukung istri untuk aktif dalam organisasi yaitu senantiasa menyelesaikan pekerjaan rumah. Sehingga tidak ada pekerjaan di rumah yang terbengkalai.
“Sering saya diingatkan suami ‘Bu, sekarang kan waktunya ngaji, kok malah nyuci?’ saya jawab kan waktunya ngaji nanti jam 9, jadi saya gunakan waktu sebelumnya dengan sebaik-baiknya,” ucapanya.
Prinsip Organisasi
Ia memaparkan, ada lima prinsip berorganisasi di antaranya: punya tujuan, satu arah, tanggung jawab, koordinator, dan pembagian kerja.
“Sebagai ketua, misalnya, bisa mengatur pembagian tugas masing-masing departemen, jika ada kegiatan luar, maka bisa mendelegasikan anggotanya, dan mempunyai wewenang untuk mengatur organisasi yang dibawai,” jelasnya.
Di akhir pembicaraan, Alfah memberikan tugas kepada peserta untuk membuat pantun yang bertema motivasi berNasyiah. Ia menyediakan empat doorprize yang pantunnya selesai terlebih dahulu dan tepat.
Terpilih Yunda Erika Sari, Mar’atus Sholikhati SPd, Indah Yudafiul Hidayati, dan Indarti SPd yang maju ke depan membacakan pantunnya.
Berikut pantun dari Yunda Indah Yudafiul Hidayati
Pergi ke toko membeli palu
pulangnya mampir ke toko baju
liburannya jangan di rumah melulu
saatnya berNasyiah yang ditunggu-tunggu
Sementara pantun dari Indarti SPd berbunyi
Buah apel buah pepaya
dibawa ke Selat Malaka
mari kita ikut Bernasyiah
agar hidup semakin berkah
Acara ditutup oleh pembawa acara Siti Fatimah dan disambut tepuk tangan peserta seraya ucapan aamiin. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni