Maulid Nabi di MIM Sapro, Murid Bertanya di Luar Nalar; Liputan Lusi Aslihatul Jannah, kontributor PWMU.CO Kota Probolinggo
PWMU.CO – MI Muhammadiyah 1 Kota Probolinggo, Jawa Timur, (MIM Sapro) menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Jumat (7/10/2022) pukul 07.00 WIB.
Ada pendongeng dari Kampung Dongeng Probolinggo dan Dosen Universitas Panca Marga (UPM) Kota Probolinggo.
Ketua Panitia Pelaksana Siti Masyitoh menyampaikan tujuan ini digelar untuk mengingatkan sejarah kelahiran Nabi Muhammad. “Selain itu agar siswa mengikuti perilaku Nabi Muhammad SAW,” katanya.
Dalam acara yang bertema “Dengan Ahlak Hidup akan Menjadi Beradab” siswa dibagi menjadi tiga kelompok. Kelas I dan II menyaksikan pentas dongeng Ferra Loretta, pendongeng dari Kampung Dongeng Probolinggo, di aula.
Kelas III mendengarkan ceramah agama dari guru MIM Sapro Imron Haris. Sedangkan kelas IV, V, dan VI mendengarkan materi dari dosen Universitas Panca Marga (UPM) Kota Probolinggo Dr Judi Suharsono SE MA di lapangan.
Mempelajari Kisah Nabi dari Dongeng
Ferra Loretta, membuka acara dengan ragam ice breaking. Mulai dari tepuk, bernyanyi, dan menari. Usai ice breaking, Ferra mengeluarkan salah satu boneka yang berada di dalam tasnya. Mala namanya yang menjadi alat peraga Farrah saat mendongeng.
Mala bernyanyi lagu berjudul Sayang Ibu. “Satu satu aku sayang ibu, dua dua aku sayang ibu, tiga tiga aku sayang ibu, yang ke empat aku sayang ayah,” kata Mala.
Penonton tertawa karena lagu yang dinyanyikan tidak seperti lirik sebenarnya. Ferra menyampaikan bahwa Mala pandai karena mengikuti kata Rasulullah. “Kata rasul memang ibu, ibu, ibu, baru ayah,” tambah Ferra.
Maksudnya Rasulullah menganjurkan untuk menyayangi ibu terlebih dahulu baru ayah.
“Saya ingin mereka yang diidolakan itu Nabi Muhammad, mulai dari sifatnya dan suri tauladannya. Dari dongeng ini saya ingin anak merasa dikasih materi dengan seru tanpa digurui. Saya senang melihat anak-anak antusias dan tertawa lepas,” kata Ferra saat diwawancara PWMU.CO.
Sedangkan kelas III mengikuti kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di aula dengan mendengarkan ceramah agama dari Imron Haris, guru Fikih MIM Sapro. Siswa juga memberikan ragam pertanyaan saat sesi tanya jawab. Seperti alasan Nabi Muhammad selalu berperilaku baik, pemberi nama Nabi Muhammad, alasan Nabi Muhammad diberi nama Muhammad dan lainnya.
Kepala MIM Sapro Hanafi SAg Mld (kiri) danJudi Suharsono berfoto bersama penanya yang mendapatkan doorprize, Salsabila Azka Putri (kanan). (Lusi Aslihatul Jannah/PWMU.CO)
Banyak Pertanyaan Siswa di Luar Nalar
Siswa kelas IV, V, dan VI berkumpul di halaman madrasah pukul 07.00. Mereka membawa koran untuk dijadikan alas duduk ketika mendengarkan materi dari Judi Suharsono.
Setelah materi disampaikan, siswa yang ingin bertanya diberi kesempatan pada sesi tanya jawab berhadiah. Siswa yang bertanya mendapatkan doorprize yang disiapkan panitia.
Ketika dibuka sesi tanya jawab, seluruh siswa mengacungkan tangan agar terpilih. Panitia memilih beberapa siswa secara bergantian. Pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan siswa dinilai oleh Judi Suharsono di luar nalar orang dewasa.
Seperti: berapa hari Allah menciptakan bumi? Kenapa Nabi Adam diciptakan? Jika setan terbuat dari api kenapa setan dihukum menggunakan api neraka? Ada juga pertanyaan, siapa pencipta Allah dan kapan diciptakan.
“Pertanyaan yang dilontarkan di luar nalar manusia dewasa, pertanyaan yang disampaikan saya lihat memang karena rasa ingin tahu bukan karena yang lain, saya melihat seperti itu,” komentar Judi Suharsono
Dia juga terharu dengan pertanyaan dari Salsabila Azka Putri (Alsa) Kelas IV Ki Bagoes. “Apa yang diciptakan oleh Allah pertama kali?” tanyanya.
Judi menjawab, “Yang diciptakan oleh Allah pertama kali adalah nur Muhammad.
Setelah Alsa bertanya, Judi menyampaikan pertanyaan ini menarik dan sesuai dengan tema. Ia juga memberi hadiah tambahan berupa uang Rp 50.000 sebagai bentuk apresiasi keingintahuan siswa. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni