Tafsir Surat Al-Fil dalam Maulid Nabi Muhammad di Mimdaka; Liputan Yuni Niami Asyhari, kontributor PWMU.CO Gresik
PWMU.CO – Pagi yang cerah Jumat (7/10/2022) anak-anak bersemangat berangkat ke sekolah dengan menggunakan busana muslim. Dengan wajah manis anak-anak memberikan senyuman ketika memasuki gerbang. Mereka juga memberikan salam kepada ustadz-ustadzahnya yang menjaga gerbang hari ini.
Setelah itu mereka bergegas menuju kelas masing-masing untuk mengikuti penilain tengah semester (PTS) satu mata pelajaran selama satu jam tiga puluh menit.
“Anak-anak sangat bersemangat sekali dalam menyelesaikan PTS. Mereka terlihat tidak sabar menunggu momen kegiatan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW,” kata guru kelas III Roudhotul Jannah, pada PWMU.CO.
Setelah PTS, siswa Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 2 Karangrejo (Mimdaka), Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Siswa Mimdaka langsung bergegas ke aula dengan membawa alat tulis untuk mendengarkan kisah kelahiran Nabi Muhammad SAW yang disampaikan oleh Abdul Aziz, guru senior Mimdaka.
Ustadz Aziz, sapaannya, menceritakan sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW dan dikaitkan dengan Surah al-Fil. Dia menjelaskan, Maulid Nabi adalah peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriah. “Kata maulid mengandung makna kelahiran, tempat kelahiran, atau waktu kelahiran,” jelas Aziz.
Dia menerangkan, Nabi Muhammad dilahirkan oleh ibu yang bernama Aminah. Ayah Nabi Muhammad bernama Abdullah. Nabi Muhammad lahir di Mekah pada hari Senin, 12 Rabiul Awal Tahun Gajah.
“Dijelaskan dalam Surah Al-Fil kelahiran Nabi Muhammad SAW bertepatan dengan peristiwa tentara bergajah menyerang Ka’bah,” kisahnya.
Saat itu, sambungnya, pasukan gajah yang dipimpin Raja Abrahah yakni Gubernur Kerajaan Habsyi di Yaman, datang ke Kota Mekah untuk menghancurkan Ka’bah. Mereka merasa iri karena bangsa Quraisy semakin terhormat seiring semakin ramainya Kota Mekah yang setiap tahun dipadati orang yang melaksanakan ibadah haji.
“Untuk menyaingi Mekah, Abrahah mendirikan gereja besar di Shan’a yang bernama al-Qulles. Namun, tak seorang pun mau datang ke gereja al-Qulles itu,” Ustadz Aziz menceritakan.
Abrahah Marah
Akhirnya Abrahah marah besar dan akhirnya mengerahkan tentara bergajah untuk menyerang Ka’bah. Pasukan gajah miliknya merampas harta benda penduduk, termasuk 100 ekor unta milik Abdul Muthalib, kakek Nabi Muhammad.
Aziz melanjutkan, “Abdul Muṭṭalib tidak menyangka kedatangan pasukan Abrahah tersebut. Kemudian, ia bernegosiasi agar untanya dikembalikan dan bersedia mengungsi bersama penduduk lainnya. Di tengah perjalanan, Abdul Muthalib berdoa kepada Allah supaya Kakbah diselamatkan.”
Keadaan Kota Mekah yang sepi membuat tentara Abrahah dengan leluasa masuk dan bersiap menghancurkan Kakbah. Namun, Allah SWT mengutus burung Ababil untuk membawa kerikil Sijjil dengan paruhnya.
Kerikil tersebut dijatuhkan tepat mengenai kepala masing-masing pasukan bergajah tersebut hingga tembus ke badan sampai tewas. Pasukan gajah tersebut pun hancur lebur dengan kekuasaan Allah.
“Kehancuran dan kekalahan tentara gajah yang dipimpin Abrahah merupakan hadiah dari Allah sebagai penghormatan atas kelahiran Nabi Muhammad. Pasalnya, peristiwa ini terjadi beberapa saat sebelum lahirnya Nabi Muhammad. Sehingga, tahun kelahiran Nabi Muhammad pun disebut sebagai Tahun Gajah,” terang Abdul Aziz.
Anak-anak sangat antusias sekali mengikuti kegiatan ini. Dengan penuh semangat mereka mendengarkan kemudian menulis cerita yang disampaikan pemateri.
“Harapan dari kegiatan ini semoga siswa dapat meneladani Kisah Nabi Muhammad SAW,” harap Abdul Aziz. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni