PWMU.CO – Gerakan Ketuk Pintu 1.000 Rumah sejak Senin (6/2) kemarin sudah mulai berjalan. Menurut Ketua Panitia Andi Hariyadi kegiatan tersebut tersebar di 6 titik Puskesmas di Surabaya yang meliputi Kecamatan Tandes, Krembangan, Sawahan, Semampir, Tambaksari, dan Genteng.
Hariadi menjelaskan, potensi Tuberculoasi (TB) di Surabaya masih tinggi. Karena itu Gerakan Ketuk Pintu 1000 Rumah ini diharapkan mampu mengedukasi masyarakat tentang TB. “Sekaligus untuk mencari suspek (penderita) baru agar segera dirujuk ke Puskesmas terdekat guna pengobatannya,” ujarnya.
(Baca: Bersiaplah, 30 Kader Aisyiyah Akan Ketuk Pintu 1000 Rumah Warga Surabaya)
Dari ‘ketuk pintu’ yang dilakukan hari pertama itu, ujar Hariadi, diperoleh hasil sebagai berikut:
1. PKM Sawahan, 25 orang, suspek baru 8 orang
2. PKM Sidodadi, Semampir, 26 orang, suspek baru 8 orang
3. PKM Gading, Tambaksari, 25 orang, suspek baru 8 orang
4. PKM Manukan Tandes, 21 orang, suspek baru 2 orang
5. PKM Krembangan, 25 orang, suspek baru 3 orang
“Jadi capaian hari ini (Senin, red) 122 orang dan suspek baru 23 orang. Artinya prosentase capaian suspek baru 18,85 persen,” jelas Hariadi, yang juga Ketua Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya.
(Baca juga: TB-HIV Care Aisyiyah Gelar Rakorwil)
Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Surabaya mendapat kepercayaan menangani TB dalam program ‘TB-HIV Care Aisyiyah’. Sementara itu, untuk Gerakan Ketuk 1.000 Pintu ini, 30 orang para kader Aisyiyah diterjunkan.
Kegiatan yang digelar dalam rangka Hari Tuberculosis Dunia (TB Day), yang diperingati setiap tanggal 24 Maret, Pimpinan Daerah Aisyiyah mendapat support dari berbagai komponen di Kota Surabaya, seperti Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Lazismu, Dinas Kesehatan, CSO, RS Muhammadiyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMSurabaya (Ferry Yudi AS)
PWMU.CO – Gerakan Ketuk Pintu 1.000 Rumah sejak Senin (6/2) kemarin sudah mulai berjalan. Menurut Ketua Panitia Andi Hariyadi kegiatan tersebut tersebar di 6 titik Puskesmas di Surabaya yang meliputi Kecamatan Tandes, Krembangan, Sawahan, Semampir, Tambaksari, dan Genteng.
Hariadi menjelaskan, potensi Tuberculoasi (TB) di Surabaya masih tinggi. Karena itu Gerakan Ketuk Pintu 1000 Rumah ini diharapkan mampu mengedukasi masyarakat tentang TB. “Sekaligus untuk mencari suspek (penderita) baru agar segera dirujuk ke Puskesmas terdekat guna pengobatannya,” ujarnya.
(Baca: Bersiaplah, 30 Kader Aisyiyah Akan Ketuk Pintu 1000 Rumah Warga Surabaya)
Dari ‘ketuk pintu’ yang dilakukan hari pertama itu, ujar Hariadi, diperoleh hasil sebagai berikut:
1. PKM Sawahan, 25 orang, suspek baru 8 orang
2. PKM Sidodadi, Semampir, 26 orang, suspek baru 8 orang
3. PKM Gading, Tambaksari, 25 orang, suspek baru 8 orang
4. PKM Manukan Tandes, 21 orang, suspek baru 2 orang
5. PKM Krembangan, 25 orang, suspek baru 3 orang
“Jadi capaian hari ini (Senin, red) 122 orang dan suspek baru 23 orang. Artinya prosentase capaian suspek baru 18,85 persen,” jelas Hariadi, yang juga Ketua Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya.
(Baca juga: TB-HIV Care Aisyiyah Gelar Rakorwil)
Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Surabaya mendapat kepercayaan menangani TB dalam program ‘TB-HIV Care Aisyiyah’. Sementara itu, untuk Gerakan Ketuk 1.000 Pintu ini, 30 orang para kader Aisyiyah diterjunkan.
Kegiatan yang digelar dalam rangka Hari Tuberculosis Dunia (TB Day), yang diperingati setiap tanggal 24 Maret, Pimpinan Daerah Aisyiyah mendapat support dari berbagai komponen di Kota Surabaya, seperti Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Lazismu, Dinas Kesehatan, CSO, RS Muhammadiyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMSurabaya (Ferry Yudi AS)