IGABA Bermain Angklung di Aula TK Aisyiyah IV Kota Probolinggo; Liputan Izza El Mila, kontributor PWMU.CO Kota Probolinggo.
PWMU-CO – Pengurus Daerah Ikatan Guru Asiyiyah Bustanul Athfal (IGABA) Kota Probolinggo melakukan pertemuan rutin di Aula TK Aisyiyah IV Ahmad Yani Kota Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (15/10/2022).
Pertemuan kali ini dimanfaatkan untuk menyampaikan hasil workshop bermain alat musik angklung yang diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah IGABA Jawa Timur tanggal 28 Juni 2022 lalu.
Prasasti Salvianatan, Ketua Kelompok Kerja Kepala (K3) TK/KB Kota Probolinggo memberikan sambutan di awal acara. “Kami sampaikan terima kasih kepada seluruh kepala amal usaha Aisyiyah dan anggota atas pertisipasinya di setiap kegiatan yang dilakukan oleh PD IGABA,” terangnya.
Vina, sapaan kepala Kelompok Bermain Qur’ani 1, ini menjelaskan padatnya kegiatan yang akan berlangsung di bulan oktober 2022. “Jadwal kegiatan sangat padat di bulan Oktober ini. Di antaranya sosialisasi orientasi ke-HW-an untuk TK/KB, pelatihan jurnalistik bagi guru AUA/AUM, perizinan sekolah dan semarak pra-muktamar,” imbuhnya.
“Hasil workshop bermain alat musik angklung akan disampaikan oleh Vivin Ummu Salma, salah satu dari lima orang utusan pada workshop di Jawa Timur,” jelas ibu satu anak ini mengakhiri sambutannya.
Cara Memainkan Angklung
Vivin mendahului praktik memainkan angklung dengan mengutip materi workshop. “Angklung berasal dari daerah Sunda. Alat ini terbuat dari bambu. Ciri khas yang membedakan alat ini dengan musik lainnya yaitu pada cara membunyikannya. Digetarkan atau digoyangkan,” ungkapnya.
Mengajarkan angklung pada anak dengan memberikan kode solmisasi melalui gerakan tangan. Bunyi do- dengan mengepalkan tangan posisi sejajar pinggang, re- menegakkan telapak tangan, mi- mensejajarkan telapak tangan.
Bunyi fa-telunjuk dan ibu jari mengarah ke bawah, sol-meluruskan telapak tangan, la-menangkupkan telapak tangan, si-telunjuk dan ibu jari mengarah ke atas dan do tinggi-mengepalkan tangan posisi atas telinga,”ujarnya disambut tawa peserta rapat.
Dia menjelaskan, musik angklung dapat mengasah otak karena dapat menyeimbangkan fungsi otak kanan dan kiri. “Ajarkan musik angklung pada anak dengan gembira, agar anak-anak menyukainya,” ujar Kepala TK Aisyiyah 8 itu
Menurutnya mengajarkan solmisasi dengan menyenangkan untuk menghindari kebosanan pada anak usia dini.
Setelah teori para peserta melakukan praktik memainkan musik angklung. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni