Duo Ibnu Arabi, Dua Ulama asal Sevilla yang Berpengaruh di Indonesia; Catatan Rihlah Peradaban Dr Syamsudin MAg, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur dari Spanyol.
PWMU.CO – Centro Cultural Islamico de Sevilla, adalah yayasan kebudayaan Islam milik komunitas Muslim asli Sevilla, Spanyol. Pada awal pendiriannya mereka menyewa bangunan di tengah kota. Keadaan itu berlangsung selama kurang lebih 15 tahun. Sampai suatu saat sang pemilik menyatakan tidak lagi menyewakan bangunan miliknya, melainkan menjualnya.
Tentu saja komunitas Muslim yang jumlah anggotanya sekitar 100 orang tersebut panik, mengingat mereka tidak memiliki dana yang cukup untuk membelinya. Allah memberikan jalan keluar. Pada tahun 2007 Ada seorang pemain bola asal Mali yang merumput di klub Sevilla bernama Frederik Oumar Kanaute, memberikan donasinya. Ia merogoh kantongnya cukup banyak untuk membeli bangunan tersebut, kemudian diwakafkan pada yayasan. Pada tahun 2019, Kanaute juga ikut menggalang dana guna pembangunannya.
Tokoh komunitas Muslim Sevilla bernama Abdul Ghoni (65), asli Spanyol. Masuk Islam sudah cukup lama, yaitu 40 tahun yang lalu. Kemampuan bahasa Arabnya bagus. Pengetahuan agamanya cukup dalam. Setidaknya ia telah menerjemahkan empat buku penting ke dalam bahasa Spanyol. Yaitu al-Qur’an, ringkasan Sahih al-Bukhari, ringkasan al-Muwaththa’ Imam Malik, dan Asy-Syifa bi Haqqi Huquq al-Musthafa, karangan Qadhi Iyadh.
Aktivitas yayasan selama ini masih terbilang sederhana. Yaitu shalat berjamaah, shalat Jumat, kursus agama Islam untuk anak-anak dan dewasa, juga pembinaa mualaf. Setiap waktu shalat ada sekitar 10 orang sampai 20 orang yang ikut berjamaah. Namun untuk shalat Jumat bisa ratusan orang. Sebab mereka yang beragama Islam di seantero Kota Sevilla, terutama para imigran Muslim, hadir untuk shalat Jumat.
Baca sambungan di halaman 2: Duo Ibnu Arabi