Persiapan Preschool SD Mugeb
Dua hari sebelum hari-H, Septi mendapat pesan pengingat dari sekolah tentang preschool perdana. Kegiatan pengenalan lingkungan sekolah bertajuk ‘A Start of Colorful Journey’ itu sempat membuatnya bongkar lemari. Sebab, ada informasi anak mengenakan dresscode bernuansa merah.
“Luigi sepertinya sudah nggak punya baju berkerah warna yang identik dengan warna berani ini,” pikirnya. Pencariannya lantas membuahkan hasil. Septi menemukan hem Luigi bermotif salur merah dan putih.
“Meski saya deg-degan masih bisa dipakai atau sudah cingkrang lengannya, tapi ya sudahlah tak apa. Ternyata masih cukup,” imbuhnya.
Sejak dia menginfokan preschool, Luigi antusias. “Ya udah Ma, aku sekolah SD sore aja, nggak usah sekolah TK lagi,” ujar Luigi semangat. Septi memahami Luigi semakin tidak sabar pergi ke sekolah barunya.
Saat hari H tiba, meski Luigi kurang fit, dia menyatakan akan ikut shalat Jumat. Dia juga menolak tidur siang. “Sekolahnya jam tiga, sekarang jam setengah dua. Nanti aku kebablasan sekolah SD gimana?” protesnya.
Luigi kemudian menghabiskan ayam goreng krispi dengan lahap. Sebagai bahan bakar preschool nanti, pikirnya. Usai kenyang, Septi mengajaknya mandi lagi agar tidak mengantuk. “Dia makin girang karena bakal ada alasan main air,” duganya.
Tepat pukul 14.30 WIB, Septi mengantar Luigi menuju Jalan Belitung IV Nomor 20 Gresik Kota Baru (GKB) tempat SD Mugeb berdiri kokoh. Meski dia sempat kebablasan lurus dari lampu merah arah GKB, dia segera tersadar. Septi membelokkan stang stir motor ke arah SMA Muhammdiyah 1 Gresik (Smamsatu), seberang Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG).
“Untunglah ada akses bawah flyover. Tinggal belok kanan sudah tembus akses ke SD Mugeb. Ini pertama kali saya dan Luigi lewat underpass Jalan Wahidin arah Lamongan ini. Ternyata pukul 14.45 WIB kami sudah sampai di sekolah,” terangnya.
Baca sambungan di halaman 3: Keseruan Preschool